Empat Iven Pariwisata Sumbar Senilai Rp12 Miliar Batal, Ini Dampaknya

Tour de Singkarak, salah satu iven pariwisata unggulan Sumatera Barat yang batal diselenggarakan di tahun 2020

HALOPADANG.ID — Pandemi COVID-19 yang menyebar di Indonesia telah berdampak pada dibatalkannya empat iven pariwisata di Provinsi Sumatera Barat, meski Pemprov melalui Dinas Pariwisata telah menganggarkan dana APBD sebesar Rp12 miliar yang semula ditujukan untuk pelaksanaan iven pariwisata berskala nasional maupun internasional itu.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Novrial di Padang, Minggu (14/6/2020) mengatakan pembatalan ini tentu saja berdampak pada penciptaan imej dan pengenalan objek wisata, seni dan adat istiadat setempat, namun dengan adanya wabah yang mengharuskan orang mengikuti protokol kesehatan serta wisawatan juga masih menahan diri untuk bepergian, berkurangnya jumlah wisatawan domestik maupun asing kian terasa.

Ia menyatakan setelah keluar edaran larangan untuk kerumunan dan jaga jarak dimasa mewabahnya virus corona serta protokol normal baru, maka iven pariwisata yang sangat diperlukan dalam meningkatkan imej daerah itu serta promosi objek wisata termasuk melalui kegiatan olahraga akhirnya diputuskan ditiadakan.

Ke empat iven itu adalah Tour de Singkarak, yang rencananya pada 2020 rutenya akan diperluas tidak hanya di Sumaterea Barat, tapi juga di Provinsi Jambi seperti Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Merangi dan bukan tidka mungkin akan melibatkan beberapa daerah di Provinsi Riau. “Pembatalan TdS ini sudah disetujui oleh pengurus besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia,” ujar Novrial yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Sumatera Barat itu.

TdS sendiri sudah 11 kali dilaksanakan, dua terakhir digelar dengan dana dari APBD. Menurut Novrial TdS sudah layak jual dan pelaksanaan 2020 rencananya akan diserahkan ke pihak ke tiga. Ide ini sudah disetujui pemerintah provinsi dan dan sudah beberapa perusahaan yang berminat dan akan ditenderkan.

Selama pelaksanaan TdS ini, biasanya wisatawan yang datang meningkat. Mereka berasal dari tim pendukung pebalap, saudara atau penggemar serta beberapa jurnalis selain pebalap itu sendiri. Hanya saja Novrial menegaskan belum bisa dikur sejauh mana pelaksanaan TdS ini mampu mendatangkan wisatawan serta dampaknya terhadap peredaran uang di masyarakat saat pelaksanaan disebabkan belum dilakukan pengukuran secara kuantitatif.

Tiga iven lain yang dibatalkan adalah pemilihan uda uni Provinsi Sumatera Barat yang akan menjadi genre serta duta sekaligus role model pemasar pariwisata daerah. Uda Uni yang terpilih dan rencananya digelar akhir Oktober atau awal November 2020 ini bertugas dalam mengomunikasikan dengan media kekinian seperti promosi pariwisata melalui media sosial serta ikut dibawa sebagai duta pariwisata dalam promosi pariwisata ke negara lain.

“Uda uni terpilih untuk masa tugas satu tahun ini merupakan representasi dari generasi milenial yang pintar dalam mengomunikasikan ide-ide, dilibatkan dalam berbagai iven pariwisata, serta berlatar belakang multi bakat dibidang tari, nyanyi, pembawa acara dan mengorganisir sebuah iven,” jelasnya.

Kegiatan lainnya adalah Minang Fashion Festival yang ditujukan untuk menggali potensi disainer lokal dalam mengolaborasikan motif pakaian berlatar etnik dan tradisi setempat. Rencananya pada 2020 fashion festival ini mengusung konsep baru berupa foto dan pengambilan gambar video dari hasil rancangan pemenang di lokasi objek foto wisata andalan Sumatera Barat. Peserta untuk kegiatan ini adalah disainer yang belum go nasional dan sebagai wadah dalam memamerkan hasil rancangan mereka.

Pada malam puncak festival yang rencananya akan dilaksanakan pada 18 Agustus itu biasanya cukup banyak diminati kalangan pegiat busana dalam melihat kreasi baru dari perancang busana berbakat. Pemenang biasanya diikutkan dalam pagelaran Jakarta Fashion Festival sementara dewan juri diambilkan dari disainer senior daerah, dosen dan pihak eksternal.

“Iven ini kita gelar agar pelaku ekonomi kreatif jadi termotivasi untuk terus berkreasi serta melahirkan kontestasi disainer hasil pagelaran festival,” ujar Novrial yang mendalami bidang master dalam perencanaan pariwisata kota di Belanda itu, sembari menambahkan satu kegiatan lagi yang dibatalkan adalah pelaksanaan Indonesian Channel bekerjasama dengan Kemenlu.(002/Antara)