Petani Sekolah Lapangan di Pasbar Belajar Percepatan Tanaman

sekolah lapangan
Peninjauan ke lokasi Irigasi Batang Sopan Timbo Abu. IST

HALOPADANG.ID–Pelaksanaan Sekolah Lapangan (SL) Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) di WKP Simpang Timbo Abu Kajai Kabupaten Pasaman Barat pada Kelompok Tani Sepanjang Daerah Irigarsi (SDI) Batang Sopan terus dikebut agar pertanian tidak berhenti di masa pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman Barat Sukarli mengatakan, Pertanian tidak berhenti dan proses pendampingan petanipun tetap berjalan.

“Salah satu siasat yang dilakukan adalah memodifikasi pertemuan Sekolah Lapangan (SL) yang dilaksanakan dalam rangka Proyek IPDMIP,”terang Sukarli.

Biasanya, petani peserta SL melakukan pertemuan pembelajaran bersama di lahan Laboratorium Lapangan (LL). Namun, karena ada pemberlakukan PSBB proses itu diubah. Kini penyuluh pemandu SL yang mendatangi para petani ketika mereka melakukan aktivitas di lahan sawah.

Ia menuturkan IPDMIP bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang mengedepankan kemajuan sektor pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, khususnya petani Pasaman Barat yang sejahtera.

Sekolah lapangan (SL) kelompok tani daerah irigasi Batang Sopan nagari Persiapan Simpang Timbo Abu Kajai kecamatan Talamau didampingi oleh Refqi Jufri, A.Md selaku Penyuluh WKP Simpang Timbo Abu Kajai dan Fauziah, SST selaku staf lapangan IPDMIP kelompok tani, kepala jorong, koordinator BPP Talamau, Penyuluh Pertanian STAK, Juru Pengawas irigasi, Dinas Pekerjaan Umum Pasbar, Bappeda Pasbar dan sejumlah tokoh Niniak mamak Timbo Abu.

Refqi Jufri menyampaikan kegiatan dimaksudkan untuk menelusuri bangunan bendungan induk, saluran primer, sekunder dan kelayakannya untuk kebutuhan pengairan irigasi persawahan di Nagari Persiapan Simpang Timbo Abu Kajai.

“Adapun luas sawah yang dialiri Batang Sopan berkisar 453 Ha, komoditi yang ditanam padi, jagung hibrida, ketela rambat, cabe keriting, terong, buncis, bawang daun, kacang tanah, kacang merah,” katanya Refqi Jufri.

Sementara itu, Roni Eka Putra, SP Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Talamau menambahkan satu harapan selaku petugas pertanian bahwasanya irigasi yang sekarang sudah dibangun sejak lama dan menjadi sumber air untuk mengaliri persawahan, diharapkan bisa optimal untuk mendukung produksi Tanaman Padi khususnya di Simpang Timbo Abu. Karena sejauh ini sudah terjadi penurunan fungsi dari irigasi karena banyak terdapat saluran yang bocor.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pasbar, Henny Ferniza menuturkan Program IPDMIP yang dilaksanakan melalui Dinas PUPR adalah berupa kegiatan fisik untuk tahun ini direncanakan tiga kegiatan yaitu Rehab jaringan irigasi daerah Irigasi (DI) Batang Nango dengan anggaran sekitar Rp. 1,7 M, Rehab jaringan irigasi (DI) Batang Ingu Rp. 2,3 M dan Rehab jaringan irigasi (DI) Bandarjo dananya sekitar Rp. 2,4 M. Ia menyampaikan proses penyusunan DED nya pun telah selesai.

“Insyaallah akan dilelang dalam waktu dekat. Diharapkan, dengan dilakukannya rehabilitasi jaringan irigasi tersebut, dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terhadap kebutuhan akan irigasi persawahan” harap Henny.

IPDMIP merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten.

Upaya ini diharapkan dapat mendukung tercapainya swasembada beras sesuai program Nawacita Pemerintah Indonesia.(T-01)