HALOPADANG.ID — Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando menanggapi pemecatan dirinya sebagai orang Minang.
Ia mempertanyakan posisi Ketua Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM) Sumatera Barat, Irfianda Abidin yang bertindak seperti bosnya orang Minang.
“Lho kok beliow ini merasa bossnya orang Minang sehingga bisa memecat saya?,” kata Ade Armando melalui akun Facebook-nya, Sabtu (6/6/2020).
Ade Armando mengunggah sikap dan seruan MTKAAM yang berisi 6 poin.
Pertama, MTKAAM menyatakan membuang dan mencoret status orang Minang, Ade Armando dan sederet nama lainnya yang sering menista Islam.
Kedua, MTKAAM mendukung sikap Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno yang mengajukan penghapusan aplikasi injil berbahasa Minang di Google Playstore.
Ketiga, meminta pemerintah pusat dan seluruh jajarannya agar mencegah munculnya penista agama dan mengadili mereka untuk kenyamanan rakyat Indonesia.
Keempat, menyerukan kepada seluruh tokoh adat, ninik mamak, dan seluruh orang Minang di ranah maupun di rantau agar tidak mudah terpancing serta tetap menjaga keluarga kaum adar masing-masing dari berbagai upaya perusakan aqidah akhlak.
Kelima, MTKAAM mengajak untuk menghidupkan Magrib mangaji di rumah, surau atau masjid di lingkungan masing-masing.
Keenam, ajarkan anak dan kemanakan ilmu silat untuk menanamkan pribadi yang luhur.(002/Pojoksatu)