Kenormalan Baru, Sumbar Rangsang Pariwisata

zona hijau
Peta Sumatera Barat

HALOPADANG.ID–Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat penyebaran Covid-19 di Indonesia. Namun, dengan mulai diberlakukannya kebijakan new normal, diharapkan sektor pariwisata yang sempat mati suri dapat kembali bangkit dan bergairah.

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno saat memimpin video conference di ruang kerjanya dengan sejumlah pemangku kepentingan di bidang kepariwsataan, Kamis (4/6) menyampaikan, hingga saat ini baru Kota Bukittinggi yang telah kembali membuka beberapa destinasi wisata. Sementara daerah lainnya direncanakan akan segera menyusul saat new normal mulai diberlakukan di 15 kabupaten/kota pada 8 Juni mendatang.

Mengusung konsep medical tourism, IP meyakinkan bahwa pembukaan kembali sejumlah objek wisata di Sumbar akan diiringi dengan penerapan protab kesehatan Covid-19 yang ketat. Unntuk itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan di bidang kepariwisataan segera merumuskan konsep medical tourism secara menyeluruh.

“Kami akan kembali merangsang sektor pariwissata, tetapi juga bukan berarti melupakan penanganan Covid-19. Penguatan sistem kesehatan dan upaya tracing, serta peningkatan kapasitas laboratorium pemeriksaan swab akan terus dilakukan. Bahkan saya juga telah memerintahkan agar tahun depan alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di Sumbar tetap disediakan,” katanya.

Ia menyebut, saat ini Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar tengah menyiapkan Standard Operating Procedure (SOP) untuk diterapkan di objek-objek wisata di Sumbar. Diharapkan melalui SOP tersebut dapat tercipta masyarakat yang disiplin dalam menerapkan protap Covid-19.

“Beberapa di antaranya adalah yang terkait dengan pengukuran suhu, cuci tangan, jaga jarak, dan penggunaan masker saat mengunjungi objek wisata. Selain itu, di setiap objek wisata akan disiapkan tim terpadu yang terdiri dari dinas kesehatan, Satpol PP, TNI, dan Polri. Jam operasional objek wisata juga akan disesuaikan dengan jam kerja. Artinya, tidak boleh buka hingga malam,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, SOP untuk hotel dan penginapan juga akan disiapkan. Pelayanan hotel, ucapnya, nanti juga harus menerapkan protap Covid-19. Di samping itu, pihak hotel juga tidak diperbolehkan untuk untuk mengadakan iven-iven yang dapat mengundang keramaian.

Pakar Pariwisata dari Universitas Andalas (Unand), Sari Lenggogeni mengungkapkan bahwa, sektor pariwisata Sumbar berpeluang untuk kembali bergeliat di era new normal. Hal ini lantaran menurutnya Sumbar memiliki berbagai keunggulan yang tidak dimiliki daeraha lain.

“Salah satunya adalah tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Sumbar yang merupakantingkat kesembuhan tertinggi se-Indonesia, yakni sebesar 47,7 persen,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar, Alan Maulana Yusran mengatakan, pihaknya cukup terpukul dengan adanya wabah Covid-19. “Selama masa pandemi corona, kami bisa dibilang ngos-ngosan, karena memang tidak ada pendapatan sama sekali,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPD Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumbar, Ian Hanafiah. Ia berpendapat, upaya untuk kembali menggaet wisatawan untuk berkunjung ke Sumbar mesti dipersiapkan secara matang.

“Salah satunya bagaimana mempersiapkan paket-paket wisata yang aman Covid-19. Tentu dengan harapan ada semacam subsidi atau rangsangan dari pemerintah,” tuturnya. (Q-04)

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno tengah mengadakan video conference dengan sejumlah pemangku kepentingan membahas pembukaan kembali objek wisata di Sumbar, Kamis (4/6). HUMAS PEMPROV