HALOPADANG.ID–WF (38) salah seorang pasien OTG (Orang Tanpa Gejala) yang pernah kontak langsung dengan pasien positif corona merasakan pelayanan yang maksimal yang diberikan petugas selama karantina diri di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Padang Panjang, Minggu (24/05).
WF yang sehari – hari bermukim di Silaing Atas, Kecamatan Padang Panjang Barat telah menjalani masa karantina sebagai OTG selama kurang lebih 5 hari yang dimulai dari hari Senin, (18/05) – Jumat (21/05).
Ia dikarantina setelah menjalani tes swab yang merupakan hasil tracking dari salah seorang pasien positif corona dan berstatus OTG. Namun belakangan hasil tes swabnya dinyatakan negatif dan WF diperbolehkan pulang dari tempat karantina.
Pada saat dikarantina WF melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkat imunitas tubuh. Seperti rutin berolah raga setiap pagi dan berjemur di bawah terik matahari.
“Pagi hari kami diwajibkan untuk berjemur dan kalau bisa berolah raga setelah itu membersihkan tempat tidur dan melakukan berbagai kegiatan rutin seperti salat, “ucapnya.
Menurutnya selama menjalani karantina di BLK, WF merasakan pelayanan yang maksimal diberikan oleh petugas medis. Makananan yang diberikanpun juga mengandung 4 sehat 5 sempurna.
“Pada saat sahur kami diberikan nasi dengan lauk pauk lengkap ditambah dengan buah-buahan dan waktu berbuka kami diberikan takjil jus buah, nasi dengan lauk pauk lengkap ditambah dengan buah-buahan. Setiap paginya petugas juga melakukan pengecekan suhu tubuh, “ujarnya.
Ditambahkannya, setiap hari petugas medis juga melakukan pemantauan terhadap pasien yang di karantina seperti dengan menanyakan keluhan masing-masing pasien.
“Kalau ada keluhan langsung dilaporkan ke pihak Dinas Kesehatan dan bagi pasien yang mengalami batuk petugas langsung memberikan obat dan vitamin, “tambahnya.
Ia berterimakasih atas pelayanan yang maksimal diberikan oleh petugas medis kepada dirinya dan pasien yang dikarantina di BLK baik pasien ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan OTG (Orang Tanpa Gejala).
“Semoga apa yang telah dilakukan oleh petugas di garda terdepan dalam memutus mata rantai Covid-19 ini dapat dinilai ibadah disisi Allah SWT,”ucapnya.(R-01/rel)