Kasus Positif Corona Sumbar Tembus 371, Angka yang Mengkhawatirkan

impor
Ilustrasi grafik

HALOPADANG.ID–Kasus positif Covid-19 di Sumatera Barat kembali bertambah. Kali ini sebanyak 32 kasus, terbanyak sejak kasus positif pertama diumumkan. Sehingga, sampai kamis (14/5) pukul 15.00 WIB, total kasus positif di Sumbar telah menyentuh 371 kasus.

Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar, Jasman Rizal selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar menyampaikan, dari total 371 kasus, sebanyak 133 orang dirawat di RS rujukan. Sementara, sebanyak 73 orang isolasi mandiri, 14 orang dikarantina di Bapelkes Sumbar, dan 44 orang di BPSDM Sumbar. Pasien meninggal dunia hingga saat ini telah berjumlah sebanyak 21 orang, serta 86 orang sisanya telah dinyatakan sembuh.

“Untuk kasus baru terbanyak masih dipegang oleh Kota Padang, yakni sebanyak 27 orang. Disusul Kabupaten Limapuluh Kota sebanyak dua orang, Kota Payakumbuh satu orang, Kabupaten Kepulauan Mentawai satu orang, dan Kabupaten Padang Pariaman satu orang,” kata Jasman dalam keterangan tertulis, Kamis (14/5).

Adapun rincian kasus baru dari Kota Padang adalah sebagai berikut, pria (35) warga Ampalu Pagambiran, pekerjaan honorer, diduga terpapar dari rumah sakit, dan penanganan isolasi mandiri. Pria (20) warga Ikua Koto, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.

Selanjutnya, pria (59) warga Lubuak Kilangan, pekerjaan petani, tidak ada riwayat kontak dan riwayat perjalanan, penanganan dirawat di RSUP M. Djamil Padang. Wanita (26) warga Puruih Kabun, pekerjaan tenaga kesehatan, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Wanita (20) warga Pasa Ambacang, pekerjaan ART, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.

Berikutnya, wanita (56) warga Aia Tawa Barat, status IRT, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Pria (73) warga Banda Puruih, pedagang, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Wanita (69) warga Banda Puruih, status pensiunan, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.

Lalu, wanita (39) warga Banda Puruih, pekerjaan dosen, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Pria (38) warga Banda Puruih, pekerjaan Wiraswasta, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Anak-anak (10) warga Banda Puruih, status pelajar, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.

Kemudian, pria (36) warga Banda Puruih, pekerjaan ASN, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Anak-anak (10) warga Banda Puruih, status pelajar, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Wanita (32) warga Aia Tawa Timur, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri.

Selanjutnya, anak-anak (12) warga Ampalu Pagambiran, status pelajar, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Wanita (22) warga Parak Laweh, pekerjaan pegawai honorer, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Pria (54) warga Ampalu Pagambiran, pekerjaan Sopir, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.

Seterusnya, wanita (70) warga Ampalu Pagambiran, status IRT, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Wanita (20) warga Ampalu Pagambiran, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Pria (61) warga Parupuk Tabing, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri.

Berikutnya, Pria (64) warga Aur Duri, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri. Pria (38) warga Sawahan Dalam, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri. Pria (62) warga Parak Karakah, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri.

Lalu, pria (65) warga Tarandam, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri. Pria (62) warga Gantiang, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri. Pria (38) warga Sawahan Dalam, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri. Wanita (39) warga Banuaran, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri.

“Kasus baru yang terjadi di Kota Padang hari ini sebagian besar berasal dari klaster Pasar Raya,” ucap Jasman.

Dari Kabupaten Limapuluh Kota tercatat dua kasus baru, wanita (58) warga Nagari Manggilang Pangkalan, status IRT, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri. Lalu, wanita (43) warga Nagari Manggilang Pangkalan, status IRT, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.

Satu kasus dari Kota Payakumbuh, dengan rincian, wanita (45), warga Payakumbuah Utara, pekerjaan wiraswasta, terinfeksi karena pulang dari Makassar tanggal 16 Maret 2020, merupakan Tabliq Akbar Gowa, penanganan isolasi mandiri.

Satu kasus lagi berasal dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, yakni pria (40) warga Tua Pejat, pekerjaan wiraswasta, terinfeksi karena pulang dari Makassar tanggal 16 Maret 2020, merupakan Tabliq Akbar Gowa, penanganan isolasi mandiri.

“Terakhir dari Kabupaten Padang Pariaman juga sebanyak satu kasus. Dengan rincian, wanita (54) warga Batu Kalang Padang Sago, pekerjaan pedagang, terinfeksi karena sebagai pedagang Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri,” ujar Jasman.

Sementara itu, pasien sembuh juga kembai bertambbah sebanyak tiga orang. Dengan rincian, anak-anak (6) warga Tarusan Pesisir Selatan, pasien RSUD M. Zein Painan. Pria (33) warga Pitameh, pekerjaan tenaga kesehatan, pasien Semen Padang Hospital. Wanita (47) warga Kurao Pagang, pekerjaan tenaga kesehatan, RSUP M. Djamil Padang.

Pasien meninggal dunia, di lain pihak, juga ikut bertambah, yakni sebanyak dua oorang. Mereka adalah wanita (77) warga Balai Lamo Salido IV, tidak bekerja, pasien RSUP M. Djamil Padang. Lalu, wanita (16) warga Simpuruik Sungai Tarab, status pelajar, pasien RSUP M. Djamil Padang.

Sementara itu, total Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga Kamis (14/5) pukul 15.00 sudah berjumlah sebanyak 8.844 orang, di mana sebanyak 271 masih dalam pemantauan dan 8.573 orang telah menyelesaikan masa pemantauan.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sendiri telah berjumlah sebanyak 645 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 55 orang masih dirawat di RS rujukan, dan sebanyak 590 orang telah dinyatakan negatif. (Q-03)