Kota Solok Tetap Waspada, 108 PTT Dites Swab

kota solok
Wakil Wali Kota Solok, Reinier saar video conference (tangkapan layar)

HALOPADANG.ID – Kota Solok masih masuk kategori daerah yang belum terjangkit corona di Sumatera Barat, atau disebut sebagai zona hijau. Namun, kota berjuluk serambi madinah itu belum bisa dikatakan daerah yang aman. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Solok Zul Elfian dalam rapat evaluasi dengan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah di ruang rapat Bappeda Kota Solok. Senin (11/5)

“Alhamdulillah sampai hari ini kita di Kota Solok masih zona hijau karena belum ada positif corona, tapi belum aman. Karena jika melihat kondisi Sumatera Barat secara keseluruhan, disaat DKI Jakarta grafik kasus corona mulai menunjukkan penurunan, malah kita di Sumatera Barat makin hari makin naik. Oleh karena itu, saya ingatkan kita semua untuk tidak menyikapi kondisi ini dengan santai, akan tetapi malah sebaliknya. Upaya-upaya kita harus semakin masif,” ujar Zul Elfian.

ia menyampaikan, bagaimanapun juga kondisi daerah saat ini tidak terlepas dari upaya yang telah dilakukan selama ini mulai dari gugus kota sampai ke tingkat kelurahan.

“Kami bersama Pak Wakil atas nama Pemerintah dan masyarakat mengapresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan oleh seluruh pihak yang tergabung dalam gugus tugas kota sampai di tingkat kelurahan, dan kedepan sampai pandemi ini berakhir semua upaya makin kita tingkatkan” ungkap Zul Elfian.

Terkait evaluasi relokasi pedagang jalan lingkar Koto Panjang ke Pasar Syariah Abdurrahman Bin Auf sebagai salah satu titik yang dikhawatirkan memiliki tingkat resiko tinggi dalam penyebaran virus.

Namun, mengingatkan kerja tidak berhenti di situ saja, ia mita kepada OPD terkait tetap serius menjaga agar jalan lingkar tidak balik seperti sediakala. Untuk pasar Syariah beliau juga menugaskan seluruh ASN Kota Solok untuk berbelanja kebutuhan hariannya di sana.

“Saya berterimakasih kasih sampai hari ini telah ada perwakilan OPD untuk berbelanja. Namun seterusnya saya minta wajib seluruh ASN Kota Solok wajib berbelanja kebutuhan harian di pasar syariah. Sembari kita tetap melengkapi segala kekurangan yang ada. Bagaimanapun juga kita merelokasi pedagang jalan lingkar Koto Panjang demi kebaikan pasar kita, demi kebaikan masyarakat kita. Memang kebijakan tidak populer yang mau tidak mau harus kita ambil menyikapi kondisi pasar di masa pandemi COVID-19 ini,” ungkap Zul Eflian.

Senada dengan Wali Kota, dalam kesempatan itu Wakil Wali Kota Solok Reinier juga mengharapkan seluruh OPD baik yang tergabung langsung dalam gugus maupun yang tidak, untuk mencurahkan seluruh waktu dan pikirannya untuk upaya-upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Solok.

Untuk lanjutan relokasi jalan lingkar, wawako juga mengingatkan dinas perhubungan untuk menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas baik untuk jalan lingkar Koto Panjang maupun untuk rute ke Pasar Syariah Abdurrahman Bin Auf Terminal Bareh Solok.

“Sebagaimana yang disampaikan pak wali, kebijakan kita yang dipandang tidak populer dalam relokasi pedagang jalan lingkar Koto Panjang ini memang pilihan yang mau tidak mau harus kita ambil, apalagi dimasa pandemi COVID-19 ini. Untuk itu sangat diperlukan keseriusan kita bersama agar kebijakan yang telah diambil ini betul-betul berjalan dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat kita,” tambah Reinier.

Tambahan Tes Swab

Wakil Wali Kota Solok, Reinier dalam video conference yang diwadahi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumbar menyampaikan, Kota Solok saat ini mempunyai 108 Pelaku Pejalanan dari daerah Terjangkit (PPT), 1 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 4 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Meski Kota Solok sudah melakukan metode pool tes dengan kuota 50 sampel, dan hasilnya negatif. Gugus Tugas kembali berenca melakuka tes kembali kepada 108 orang PPT.

“Kami memang sudah membicarakannya dengan Pak Wali Kota agar melakukan uji swab ke semua ODP yang tercatat 108 orang. Hal ini bertujuan untuk benar-benar memastikan Kota Solok bebas dari corona.

Langkah Pemko Solok tersebut diapresiasi oleh Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit,ia mengatakan, upaya deteksi dini perlu ditingkatkan agar mudah untuk dikendalikan. Bahkan ia mencontohkan Solok Selatan yang hanya hitungan jam saat video onceference ditetapkan sebagai daerah yang aman dan zona hijau, langsung menjadi merah ketika hasil pool test keluar.

“Seperti di Solsel, tak berapa lama membahas Solsel sebagai zona hijau, sorenya langsung merah setelah hasil swab warganya tiga orang dalam satu keluarga positif corona. Nah jangan sampai seperti itu, maka saya setuju segera 108 PPT di Kota Solok untuk dilakukan tes swab,” tuturnya.

Sebelumnya diketahui, 4 warga Kelurahan VI Suku, Kota Solok berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) karena pernah kontak erat dengan keluarganya yang sudah positif corona bekerja sebaga petugas medis di RSUD Padang Panjang.Hasil dari swab atas 4 OTG tersebut menunjukan negatif, dan Kota Solok kembali aman. (P-01)