Rumah Penerima Bantuan Dampak Corona di Kota Pariaman Bakal Dikasih Stiker

stiker
Wali Kota Pariaman memperihatkan stiker yang bakal ditempek di rumah warga yang menerima bantuan terdampak corona.

HALOPADANG.ID–Pemerintah Kota Pariaman bakal menempelkan stiker rumah warga penerima Bansos (Bantuan sosial) JPS (Jaring Pengaman Sosial), setelah merampungkan nama-nama masyarakat penerima Bansos JPS, terdampak Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Aula Balaikota Pariaman, Rabu (29/4).

Rapat yang dipimpin oleh Walikota Pariaman Genius Umar, Sekda Kota Pariaman, Fadli, Kepala OPD terkiat, Perwakilan Kepala Desa, dan pihak Perbankan penyalur Bansos JPS, mulai dari BRI, BNI dan PT Pos Indonesia.

“Kami akan memberikan tempel stiker rumah warga penerima bantuan, baik penerima PKH (Program Keluarga Harapan), BLT (Bantuan Langsung Tunai) mulai dari Kemensos, BLT Provinsi, BLT Kota Pariaman dan BLT dari Dana Desa serta Program Sembako,” ujarnya.

Hal itu dilakukan untuk menghindari masyarakat penerima bantuan ganda, selanjutnya akan memberikan stempel di setiap rumah warga penerima bansos, dimana di situ nantinya akan ada kolom penerima bantuan, baik PKH, Program Sembako, BLT kemensos, BLT Provinsi, BLT Kota dan BLT Desa, yang akan diceklist.

Sehingga kami akan mengetahui yang bersangkutan sudah apa belum mendapatkan bantuan, dan apa saja bantuan yang sudah diterima. Pada stiker ini nanti ada kita tuliskan Nama, nama Desa/Kelurahan, dan kolom sumber dana bantuan, mulai dari Pusat, Provinsi, Kota Pariaman sampai sumber dana yang berasal dari Desa/Kelurahan,”ucapnya.

“Selain Program Sembako, apabila ada ditemui penerima mendapatkan ceklist dua di kolom PKH, dan BLT, maka bantuanya akan kita tarik salah satu, dan desa akan kita tegur kenapa bisa yang bersangkutan menerima dua bantuan,”ujarnya menambahkan.

Stiker JPS ini juga tidak boleh dicoret atau dilepas, apabila ditemukan siker ini sudah tidak terpasang di dirumah penerima di bulan berikutnya, maka yang bersangkutan tidak kita bayarkan untuk bulan berikutnya.

“Hal ini juga sebagai bentuk efek psikologi bagi masyatakat penerima, seandainya dia mampu tapi ditempel stiker ini, tentu mereka akan malu, sehingga kita bisa melakukan filter, siapa masyarakat yang betul-betul berhak menerima bantuan ini,”tutup Genius Umar.(R-01/REL)