Kondisi PSBB Pasaman, Warga Tak Peduli

pasaman
kondisi salah satu pasar pabukoan di Pasaman

HALOPADANG.ID–Sepekan sudah, Kabupaten Pasaman memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus corona pada Rabu (15/4). Namun, selama itu pula hampir tidak ada perubahan perilaku masyarakat.

Di wilayah Pasaman bagian Utara terlihat hampir tidak ada perubahan. Warga masih berkerumun, kegiatan ibadah di masjid, seperti salat tarwih berjemaah dan ibadah fardu lainnya masih berjalan normal. Malah pasar pabukoan diserbu ratusan warga setiap sore, jelang waktu berbuka tiba.

Anjuran pemerintah soal penerapan social dan physical distancing untuk pencegah penyebaran wabah ini masih diabaikan. Bahkan, pemakaian masker ketika beraktivitas di luar rumah belum diindahkan. Ketika ditanya, alasan warga pun beragam.

Situasi seperti ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi seluruh tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di daerah, tidak terkecuali Pemkab Pasaman terkait penerapan PSBB dalam rangka pencegahan COVID-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasaman, sekaligus Jubir Gugus Tugas Covid-19, William Hutabarat mengatakan, bahwa upaya pemerintah setempat sudah dianggap cukup dalam rangka mencegah penyebaran virus corona agar tidak mewabah di daerah itu.

“Upaya kita sudah cukup yah. Imbauan, sosialisasi sudah cukup dilakukan. Memang kesadaran masyarakat itu yang belum ada. Seluruh unsur sudah dikasih tau, melalui spanduk, baliho, lewat radio sudah disampaikan,” ujar Awe, sapaan akrabnya, Selasa (28/4).

Namun Awe berharap tingkat kepatuhan masyarakat terhadap pemberlakukan PSBB itu bisa semakin meningkat. Ia pun menambahkan kata kunci dari kesuksesan PSBB adalah disiplin masyarakat.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Pasaman, untuk mematuhi anjuran pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran virus corona (COVID-19),” ucapnya.(D-01)