Dua PDP Negatif, Kota Solok Masih Terbebas dari Corona

solok
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Ambun Kadri

HALOPADANG.ID—Kota Solok salah satu wilayah di Sumbar yang saat ini belum ditemukan atau masih bebas dari pasien positif corona. Namun, tercatat ada dua orang yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Dua pasien tersebut merupakan ibu dan bayinya dan saat ini sudah dinyatakan negatif setelah labor Unand keluarkan hasil Swabnya, pada Jumat (24/4).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Ambun Kadri mengatakan, pasien tersebut berinisial M berstatus pegawai Bank BRI di Sijunjung, beralamat di Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.

Pada 27 Maret 2020, M cuti untuk melahirkan dari tempat kerjanya sebelumnya ia mesti bolak balik ke Kota Solok- Sijunjung untuk bekerja.

Diketahui ia sempat konsultasi (control) kehamilan terakhir dengan dr. Yufi, Sp. OG, dengan kehamilan 36 – 37 minggu, (G3P1A1H1), dengan hasil pemeriksaan tidak ada permasaahan dan keluhan tentang kehamilan M.

Tanggal 18 April 2020,  01.00 WIB terjadi kontraksi, rencana awal akan dibawa ke RSIA Ananda. Namun, karena suatu hal, suami M membawanya untuk melakukan pemeriksaaan ke RS. Bunda di Padang.

Pada 03.00 WIB, di RS. Bunda Padang, setiap pasien yang datang dianggap corona dan dilakukan prosedur tetap yang diadvisekan oleh dr Dovi, Sp. OG untuk dilakukan pemeriksaan, rontgen, labor dan CT Scan.

Dari hasil labor didapatkan adanya indikasi mengarah pada pneumonia dan kultur rontgen paru bawah mengarah pada kasus corona.

Dr. Dovi, menganjurkan pasien untuk langsung menuju M. Djamil untuk tata laksana lebih lanjut. Namun suami M menolak dan membawa M ke Kota Solok.

Pada 19 April M masuk RS. M.Natsir Solok, melihat hasil pemeriksaan sebelumnya (hasil dari labor dan lain-lain), pihak RS. M. Natsir langsung  merujuk M ke RS. M. Djamil di Padang.

Pada hari yang sama M melahirkan dengan sectio caesaria (SC) di RS. M. Djamil Padang.

Pada 20 April, di RS. M. Djamil dilakukan pengambilan swab untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dan pada 24 April hasil swab dinyatakan negatif.

“PDP yang ada di RSUP M Djamil itu dipersiksa PCR atau Swabnya. Pasien dirawat dengan anaknya, hasil swab hari ini Jumat (24/4) negatif ini berarti tidak ada kasus positif corona di Kota Solok,” ucapnya.

Ia mengatakan, dengan hasil negatif tersebut Satgas di tingkat kelurahan dan kota terus melakuka peningkatan dan kewaspadaan terutama tentang edukasi kepada masyarakat.

“Perlu adanya dukungan kita agar pasien isolasi di rumah secara mandiri. Perlu bantuan kita semua bahwa pasien ini sudah negatif ia hanya perlu isolasi diri selama 14 hari, jadi sekali lagi tak ada yang positif di Kota Solok ini yang perlu kita sepakati,” ucap Ambun Kadri.

Ia juga mengajak masyarakat Kota Solok untuk terus mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena menurutnya PSBB salah satu kunci Kota Solok bebas dari corona.

“Maka itu masyarkat Kota Solok perlu mengetahui agar tak ada yang positif di Kota Solok, memang PSBB  adalah kuncinya. Jangan keluar rumah kalau tidak mendesak sekali, wajib mengunakan masker dan jaga jarak,” tuturnya. (R-01)