Halopadang.id – Aisyah Istri Rasulullah, judul lagu tersebut saat ini tengah populer di kalangan masyarakat dan banyak musisi yang menyanyikannya dengan berbagai macam versi. Namun sayangnya lirik di dalam lagu tersebut sempat menuai kontroversi dan kritik dari sebagian masyarakat.
Salah satu yang angkat bicara soal lagu tersebut adalah dai kondang Tanah Air, Ustadz Abdul Somad yang akrab disapa UAS. Di dalam channel YouTube resmi miliknya Ustadz Abdul Somad Official, ia menjelaskan tentang bagaimana dengan pemilihan kata terbaik ketika menyebut nama Aisyah, istri Rasulullah SAW tersebut.
UAS mengatakan, dengan adanya kritik dan saran mengenai lagu yang berjudul Aisyah Istri Rasulullah itu dapat diperbaiki. Hanya mungkin saja sebagian orang salah persepsi, padahal bahasa yang terdapat di dalam lirik lagu tersebut agar lebih tersampaikan kepada generasi milenial atau anak-anak muda.
“Nah, beberapa hari ini Alhamdulillah sudah ada syair yang baru tidak hanya menyebut Aisyah saja. Oh Sayyidah Aisyah, oh Siti Aisyah jadi sudah ada perbaikan syair,” kata UAS.
UAS melanjutkan, bahwa kritik dan saran terhadap lirik lagu tersebut dimaksudkan bukan untuk menjatuhkan. Melainkan supaya menyelamatkan umat manusia, sekaligus memperkenalkan siapa Sayyidah Aisyah tersebut.
“Maka bagi insan seni jangan berhenti, teruslah berkarya. Kenalkan Fatimah, kenalkan Sayyidina Hasan, kenalkan Sayyidina Husein, kenalkan Shofia, kenalkan Ummu Kultsum, kenalkan Zainab dengan bahasa yang indah. Pilihlah kata-kata karena kalau kita tidak kenalkan, maka akan hilang dari anak cucu kita. Dengan bahasa mereka, dengan bahasa seni, dengan bahasa lagu, pilih saja,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Ustadz Ainul Yaqin mengatakan, Rasulullah dan Sayyidah Aisyah memang pasangan yang sangat harmonis. Bukan hanya itu, di dalam rumah tangga mereka selalu dihiasi dengan canda tawa.
“Perempuan atau istri sangat lekat ketika berkaitan dengan perhatian dan penghargaan. Istri merasa berarti ketika apa yang disentuh suaminya adalah dari dia, ada perasaan hangat dan nyaman merasa dihargai dan dicintai oleh suaminya, termasuk hal kecil. Demikian menjadi langkah Nabi Muhammad menyentuh hati Siti Aisyah R.A,” katanya dikutip Halopadang.id dari Okezone, Senin (13/4/2020).
Rasulullah SAW bersabda,
كنت أضع الإناء على في وأنا حائض ثم أناوله للنبي صلى الله عليه وسلم فيضع فاه على موضع في وآخذ العرق وأنا حائض ثم أناوله فيضع فاه على موضع في
Artinya: “Saya minum air pada sebuah gelas dalam kondisi haid, kemudian saya menyerahkannya kepada Nabi SAW. Tiba-tiba Nabi SAW menaruh bibirnya persis di bekas tempat saya minum. Saat saya makan sepotong daging, kemudian saya serahkan sisanya kepada Nabi SAW, Beliau juga menaruh bibirnya persis di bekas gigitan saya.” (HR Ibnu Hibban).
“Romantisnya Nabi Muhammad seperti yang disebutkan hadist di atas, seperti meminum di gelas bekas bibir Siti Aisyah,” pungkasnya.