Dikatakan, selama ini di di tingkat nasional, PE Payakumbuh melampaui target nasional dan provinsi. Namun, akibat Covid-19 yang masih mewabah, tidak tertutup kemungkinan PE kota ini akan anjlok cukup tajam dalam tahun ini.
Karena itu, Asisten II meminta seluruh anggota TPID, sejak dini mengambil langkah-langkah tepat, agar pengaruh Covid-19 tidak membuat ekonomi Payakumbuh bertambah buruk. Jika ini terjadi, rakyat Payakumbuh yang akan terkena imbasnya.
Terpisah, Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi, mendesak TPID mampu menghitung produksi dan kebutuhan pangan warga selama 6 bulan ke depan. Pokoknya, kebutuhan pangan di Payakumbuh ketersediaannya aman dan tidak terlalu berdampak kepada PE Payakumbuh.
Walikota menegaskan, seluruh perangkat daerah terkait dengan bidang ekonomi, untuk melakukan langkah tepat, agar jaminan produksi, suplai, distribusi sembilan bahan pokok di kota ini terjamin. Lakukan koordinasi dengan stakeleholder dan pelaku ekonomi lainnya, agar seluruh kebutuhan selalu tersedia, simpulnya.
Menurut Kadis Pertanian Depi Sastra, untuk produksi dan distribusi pertanian saat ini masih aman. Namun, karena sejumlah bahan pangan masih disuplay dari daerah tetangga di Sumbar, pihaknya juga meminta agar jaminan transportasi aman masuk ke Kota Payakumbuh.
Hal yang sama juga diminta Kadis Naker dan Perindustrian Wal Asri, jaminan terhadap pengiriman barang hasil pangan produksi Payakumbuh. Ia minta pihak PT Pos dan perusahaan jasa pengiriman barang, agar tak terlalu lama sampai di daerah tujuan.
Rapat TPID Payakumbuh, dihadiri Kadis Ketahanan Pangan Edvidel Arda, Kadis Pertanian Depi Sastra, Kadis Naker Perin Wal Asri, Kadis Kominfo Jhon Kenedi dan Kabag Perekonomian Setdako Arif Siswandi serta pejabat dari BPS Payakumbuh. (M-01)