Puluhan Peternak Sapi dari Agam Belajar Budidaya Ternak di BPTU-HPT Padang Mengatas

HALOPADANG.ID – Puluhan peternak sapi peserta bimbingan teknis (Bimtek) Budidaya Ternak dan Pakan Alami yang difasilitasi Dinas Pertanian Agam berkunjung ke Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (13/7).

Kehadiran puluhan peternak sapi di BPTU-HPT Padang Mengatas ini dalam rangka belajar budidaya ternak sekaligus praktek pembuatan pakan awetan.

Kepala UPT Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian (BP3) Agam, M Tasrif Sartana menyampaikan, pihaknya sengaja membawa rombongan peternak ke BPTU-HPT Padang Mangatas ini agar mereka bisa melihat bagaimana budidaya ternak yang baik dan tepat.

“Para peternak di Agam diharapkan juga bisa belajar banyak tentang pembuatan pakan. Lebih jauh, tentu peternak kita juga bisa mempraktekkan di tempat masing-masing nantinya,” kata M Tasrif Sartana.

Dijelaskan, para peternak yang dibawa ke BPTU-HPT Padang Mangatas kali ini berasal dari berbagai kelompok ternak di Agam. Pihaknya memberikan bimtek ke mereka sebagai bagian dari upaya meningkatkan sumber daya peternak di kabupaten itu.

“Kita gelar Bimtek selama dua hari. Hari pertama teori yang sudah berlangsung di Sikabu, Nagari Koto Tuo, kemarin (Rabu, red) dan kunjungan sekaligus praktek lapangan ini merupakan Bimtek hari kedua,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Subkoordinator Informasi dan Jasa Produksi (IJP), BPTU-HPT Padang Mangatas, Multiviza Muslim mengatakan, BPTU-HPT merupakan pusat penghasil bibit sapi unggul. Jenis sapi yang dikembangkan rumpun simental, Belgian Blue, Limosin dan Sapi Pesisir.

“Sekarang ada sebanyak 1.300 an lebih populasi sapi potong yang dikembangkan di BPTU-HPT Padang Mangatas. Di samping ternak sapi, kita juga mengembangkan pakan hijauan ternak,” kata dia saat menyambut rombongan peternak peserta Bimtek dari Agam tersebut.

Dijelaskan, jenis hijauan dominan yang dikembangkan untuk pakan ternak yakni bracharia decumben (BD). Jenis ini cocok untuk ternak yang dilepas di padang pengembalaan. Ada juga rumput gajah yang menurutnya cocok untuk sapi yang dikandangkan. Selain itu juga dikembangkan jenis hijauan kacang aracis, panicum maximum, dan lainnya.

“BPTU-HPT memiliki areal pengembangan sapi potong seluas 280 hektar. Memiliki sejarah panjang yang didirikan pada 1916 oleh Pemerintah Hindia Belanda yang semula untuk areal ternak kuda,” sebutnya.

Ditambahkan, BPTU-HPT punya misi meningkatkan populasi sapi potong, meningkatkan produksi dan produktivitas bibit sapi potong, menyediakan bibit sapi potong unggulan bersertifikat dan melakukan distribusi bibit sapi potong unggul. (HP-002)