Ratusan WNI di Sudan Sudah Dipulangkan, Sisakan 8 Orang Lagi

HALOPADANG.ID – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan ada 6 hingga 8 warga negara Indonesia di Sudan, masih diupayakan untuk dikeluarkan menuju titik aman.

Menurut Direktur Jenderal Protokoler dan Konsuler Kemlu RI, Andy Rachmianto, sebanyak 6-8 WNI itu bukan bagian dari 930 WNI yang telah dievakuasi pemerintah dari Sudan ke Jeddah.

“Kemarin, KBRI Khartoum menerima laporan, informasi ada beberapa WNI kita yang belum terdaftar saat kami memulai proses evakuasi,” kata Andy melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/5/2023).

Walaupun demikian, KBRI telah menghimpun data WNI itu, dan saat ini Duta Besar RI untuk Sudan Sunarko tengah menyiapkan rencana evakuasi untuk mereka.

“Dubes kita di Khartoum sedang menyiapkan upaya agar mereka bisa segera kita keluarkan dari Sudan secepatnya,” kata Andy

Andy menuturkan, ada dua titik aman yang menjadi tujuan evakuasi WNI sebelum mereka dipulangkan ke Tanah Air, yaitu di Jeddah, Arab Saudi, dan di perbatasan Sudan, dan Mesir.

“Ada beberapa warga kita yang kami keluarkan melalui perbatasan Sudan dengan Mesir. Nanti kedutaan besar kita di Kairo yang akan melakukan pemulangan dari Kairo menuju Jakarta pada kesempatan pertama,” kata Andy.

Kemlu RI bekerja sama dengan beberapa kementerian/lembaga dan TNI mengevakuasi 930 WNI dari Port Sudan.

Dari jumlah itu, sebanyak 823 WNI telah dipulangkan ke Indonesia melalui tiga tahap kepulangan dari Jeddah menuju Jakarta menumpang pesawat komersial dan Pesawat Boeing 737 A-7305 TNI AU.

Sementara itu, sebanyak 107 WNI lainnya yang saat ini ada di Jeddah dijadwalkan kembali ke Tanah Air menumpang pesawat komersial.

TNI dalam misi evakuasi di Sudan mengerahkan sebanyak 39 prajurit yang merupakan kru penerbang TNI AU, prajurit pasukan elite Satbravo 90 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU, dokter, BAIS TNI, dan Puspen TNI. Tim evakuasi itu dipimpin Kolonel Pnb Noto Casnoto.

Di Lanud Halim Perdanakusuma, tim evakuasi merampungkan misi mereka setelah memulangkan 75 WNI dari Jeddah ke Indonesia.

Sebelumnya, konflik bersenjata pecah di Sudan sejak 15 April 2023 antara militer Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Ketegangan mulai muncul saat ada upaya melebur RSF menjadi bagian dari militer Sudan.

Pertempuran terjadi sebagian besar di Ibu Kota Sudan, Khartoum, dan meluas ke wilayah sekitar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan akibat konflik bersenjata itu lebih dari 400 orang meninggal dunia, dan lebih dari 4.000 warga luka-luka.(HP-002)