HALOPADANG.ID–Salah satu kearifan lokal yang ada di Minangkabau dan terus dilestarikan adalah tradisi badoncek. Sampai saat ini badoncek tersebut masih dilakukan di Sumatera Barat, begitu juga di Kota Pariaman.
Badoncek adalah salah satu tradisi yang dilakukan secara spontan dalam hal mengumpulkan dana dalam satu kegiatan, sesuai dengan kemampuan masing-masing, tanpa adanya paksaan. Badoncek juga merupakan wujud dari kegotong royongan masyarakat dalam berbagai pelaksanaan kegiatan sosial.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Pariaman dalam setiap kegiatan bakti sosial atau gotong royong, yang mereka adakan dua kali dalam setahun di Masjid Baitun Nur Desa Taluak Kecamatan Pariaman Tengah.
Afnil Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman menyebutkan, setiap kegiatan gotong royong instansinya sudah mengadalan tradisi badoncek sejak bulan Februari Tahun 2012 lalu sampai sekarang.
“Kami seluruh ASN yang berada di Dinas Sosial Kota Pariaman selalu mengadakan tradisi badoncek setelah melakukan goro bersama.Dari hasil badoncek tersebut rata-rata uang yang terkumpul oleh Dinas Sosial Kota Pariaman berjumlah satu juta rupiah, setiap kali mengadakan bakti sosial di Masjid Baitun Nur,”ujarnya.
Uang yang terkumpul dari hasil badoncek tersebut disumbangkan ke pengurus Masjid Baitun Nur, untuk dapat dipakai guna memenuhi kebutuhan dan perawatan masjid, sehingga orang-orang yang datang ke masjid beribadah dalam keadaan tenang dan nyaman.
“Dalam kondisi pandemi covid-19 yang masih belum kami ketahui kapan berakhirnya, kebersihan, perawatan, dan keindahan masjid harus tetap dijaga. Kalau bisa bukan hanya kami yang selalu melakukan kegiatan ini di lingkungan masjid Baitun Nur, tapi diharapkan semua OPD yang ada di area Desa Taluak ini juga bisa berpartisipasi untuk menjadikan masjid ini sebagai tempat ibadah yang nyaman untuk semua masyarakat yang datang kesini untuk beribadah”, terang Afnil.(R-01/rel)
