Ketika Polisi di Padang Panjang ini Membudidayakan Belatung, Hasilnya Bikin Tercengang

HALOPADANG.ID – Belatung, selama ini dianggap menjijikkan. Hal ini makin tak nyaman karena belatung itu merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa latinnya.

Namun hal ini tidak membuat M.Affandi surut untuk membuatnya surut walau harus berhadapan dengan makhluk yang biasa juga disebut Maggot. Berstatus sebagai anggota Polri, Affandi yang berpangkat Aipda itu justru tak sungkan. Ia kian gesit berbudiyakan maggot, selama itu tidak mengganggu Tugas Pokok sebagai Abdi Negara dan Pelayan Masyarakat.

Dikutip dari tribratanews, bintara tinggi Polri ini menerangkan bahwa sudah mulai membudayakan maggot sekitar lebih kurang satu bulan. Kegiatan ini seperti kelanjutan dari upaya yang dibangun anggota Polsek X Koto Polres Padang Panjang sebelumnya, yakni membudidayakan “ikan Lele” yang berlokasi di Kampung Teleng dan Daerah Koto Katiak yang telah berjalan Lebih kurang satu tahun.

Dari sana, kata Affandi ia mendapatkan ide untuk mengembangkan budidaya maggot. Ia menjelaskan pada awalnya hal itu hanya didasari keinginannya untuk membuat pelet atau pakan lele organik dengan bahan baku maggot tersebut. Ternyata, di luar dugaan budidaya yang kini tengah digeluti Affandi itu menunjukkan hasil malah bergerak naik dengan signifikan.

Hal ini menambah kepercayaan dirinya untuk terus mengembangkan. Budidaya ini diawali Affandi dengan mengumpulkan sampah organik seperti sampah dapur, kulit buah, buah busuk, sayuran busuk dan sisa makanan sebagai bahan makanan bagi maggot.

Fandi menerangkan hampir semua aktivitas sehari-hari dari masyarakat akan menghasilkan limbah dan sampah, yang mana Sampah tersebut dapat menjadi ancaman serius bagi masyarakat. bukan hanya berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan sekitar, sampah dianggap juga dapat mengurangi lahan produktif ujar Affandi.

Sosok Aipda Affandi memang tidak asing lagi bagi masyarakat Padang Panjang dan sekitarnya. Selain memiliki hobi dan pergaulan yang cukup luas dengan segala lapisan masyarakat, ia juga kerap menjadikan hobi hobinya menjadi ladang bisnis untuk menambah penghasilan. Itu semua, diakuinya didapat berkat silaturahmi sambil tukar fikiran dengan masyarakat sehingga banyak timbul ide untuk mendapat peluang bisnis bagi Affandi.

Kesempatan inilah yang awalnya Pria Lulusan Bintara Polri Tahun 2002 yang memiliki empat orang anak ini berniat sekedar mencoba coba dan ternyata mulai menampakkan hasil setelah menggeluti selama satu bulan belakang.

Untuk perkembangbiakan maggot, Affandi menyediakan Wadah/ Tempat yang bersih pada media yang beraroma fermentasi. Sehingga lalat BSF tidak mengundang penyakit. Lalat BSF merupakan hewan yang memiliki antibiotik alami dalam tubuhnya yang membuatnya tidak membawa penyakit.

Maggot dari lalat BSF ini dapat dimanfaatkan untuk mengurai sampah. Binatang kecil ini diklaim mampu mengurangi 80% sampah rumah tangga dan limbah pengolahan pabrik Affandi berujar.

Ternyata Usaha membudidayakan Magot Oleh Affandi mendapat perhatian dari Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kota Padang Panjang, Alvi Sena, M.T. Pada hari Rabu (27/7), ia langsung menugaskan sekretaris dan stafnya untuk mengunjungi tempat dimana Affandi membudidayakan maggot tersebut di kediamannya di Asrama Polsek Padang Panjang.

Ternyata Aktivitas budidaya Affandi ini mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Perkim, dikarenakan di sela sela tugas sebagai Abdi negara yang mengabdi kepada masyarakat Polisi Yang satu ini masih menyempatkan diri Untuk membududayakan Magot

Di sisi lain Kapolsek X Koto Iptu Elfison,S.H saat dihubungi melalui media selular membenarkan aktivitas dari anggotanya tersebut. Sebagai Atasan langsung Elfison tetap akan mendukung sepenuhnya atas usaha usaha untuk menambah pendapatan dari personilnya selagi itu masih di jalur yang benar tanpa mengabaikan tugas pokok sebagai aparatur negara. Kapolsek-pun menambahkan budidaya maggot juga memiliki nilai ekonomis dan berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. (HP-001)