Usul Andre Rosiade ke Menteri BUMN, Aset dan Lahan BUMN jadi Rumah Sakit Darurat

HALOPADANG.ID – Seiring meningkatnya masyarakat yang terpapar COVID-19, maka saat ini kondisi tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit (RS) rujukan pasien terpapar virus corona (covid-19) di Indonesia nyaris penuh, terutama di Pulau Jawa.

Meski PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC selaku holding rumah sakit BUMN berencana akan mengembangkan fasilitas tanggap darurat COVID-19 dengan membangun Rumah Sakit (RS) extension modular ke 3 dengan menyediakan sebanyak 500 bad (tempat tidur) dan 200 ruang ICU yang berlokasi di atas lahan milik Pertamina di daerah Tanjung Duren Jakarta Barat sebelah kawasan Taman Anggrek, lalu juga 140 bed di asrama haji Pondok Gede dengan 30 ruang ICU dirasa masih kurang.

Karena itu, Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi urusan BUMN, Andre Rosiade meminta kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk segera memanfaatkan aset dan lahan-lahan milik BUMN dapat segera digunakan untuk keperluan Rumah Sakit darurat.

“Selain RS darurat yang di buat oleh Pertamedika IHC, kami juga mengusulkan aset-aset BUMN seperti apartment, rumah susun yang belum laku terjual mungkin milik PP, Waskita Karya, dan BUMN Karya lain itu bisa digunakan untuk rumah Sakit darurat untuk tempat isolasi mandiri yang bisa bekerjasama dengan Pertamedika IHC,” ungkap Andre.

Hal tersebut diungkapkan Andre saat Rapat Kerja antara Komisi VI DPR RI bersama Menteri BUMN Erick Thohir, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/7/2021) lalu.

Baca Juga :  Nobar Saat Timnas Kalahkan Vietnam, Presiden Jokowi Bersuka Cita Bersama Menteri dan Staf

Dengan adanya pemanfaatan aset dan lahan milik BUMN tersebut, maka akan meringankan beban negara menjadi lebih efisien dan dirasa tidak perlu lagi menyewa hotel-hotel untuk isolasi mandiri bagi masyarakat yang terpapar COVID-19 ini.

“Jadi kita tidak perlu juga menyewa hotel-hotel untuk isolasi mandiri, tapi kita perlu juga memanfaatkan aset-aset BUMN yang ada. Jadi kalau tidak digunakan dan dimanfaatkan sayang dan mubazir,” jelas politisi Partai Gerindra itu. (HP-003)