HALOPADANG.ID – Ivermectin yang diproduksi oleh perusahaan BUMN yakni PT Indofarma, tengah menjadi topik yang hangat dalam perbincangan masyarakat. Apalagi, muncul kabar simpang siur mengenai Ivermectin yang disebut-sebut sebagai obat Corona atau Covid-19.
Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi urusan BUMN , Andre Rosiade menjelaskan bahwa seharusnya masalah Ivermectin itu tidak perlu diributkan. Sebab, saat ini banyak obat yang dikonsumsi oleh penderita Covid-19 bukan sepenuhnya khusus untuk obat Corona.
“Kenapa kita harus meributkan Ivermectin ini, toh selama ini obat yang dikonsumsi oleh para penderita covid itu bukan obat khusus corona,” ungkap Andre di Jakarta.
Sampai hari ini, kata Andre, belum ada yang namanya obat Corona, sampai hari ini yang ada masih terapi dan itu diberikan oleh rekomendasi dokter. “Dan Ivermectin ini pun adalah salah satu terapi yang bisa dipakai dokter, tapi tergantung rekomendasi dokternya,” tambah Andre.
Dia mengatakan, posisi Ivermectin sama seperti obat-obat yang diperkenalkan sebelumnya. Ia juga mengatakan, BPOM juga tidak pernah menyatakan bahwa itu obat Corona.
Andre mencontohkan, seperti obat Remdesivir, Favipiravir, dan Oseltomivir yang sebetulnya obat antivirus yang sering dipakai untuk penderita HIV tapi juga dikonsumsi oleh penderita covid, lalu ada Ribavirin dan Sofosbuvir yang merupakan obat antivirus yang dipakai untuk pengobatan Hepatitis C, lalu juga ada ARB (Angiotensin-II Reseptor Block) obat yang dipakai untuk Hypertensi.
“Jadi Ivermectin dan obat-obat yang lain itu yang kerap diberikan kepada penderita covid bukan obat khusus corona. Jadi obat-obat ini untuk membantu meredakan dan menjadi terapi bagi orang yang kena covid. Dan obat-obat itu juga atas dasar rekomendasi dokter yang menangani pasien covid,” tutur Andre.
Andre yang juga merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat ini menjelaskan, bahwa Ivermectin adalah salah satu solusi untuk para penderita covid-19 seperti halnya obat-obat lain yang direkomendasikan oleh dokter untuk dikonsumsi para penderita covid. Selain itu juga harganya yang murah karena Ivermectin merupakan obat generik.
“Selain karena harga murah dan generik, orang dapat membantu meredakan covid dan menjadi terapi kenapa diributin, dan ini buatan BUMN yakni PT Indofarma, sudah seharusnya kita dukung,” tegas Andre.
Sebelumnya, Kementerian BUMN pun juga angkat suara terkait hal tersebut. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Menteri BUMN Erick Thohir tak pernah menyebut Ivermectin sebagai obat Corona.
Dia mengatakan, Erick hanya menyampaikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin edar Ivermectin sebagai anti parasit. Dia menjelaskan, Ivermectin untuk terapi bagi mereka yang terkena Corona. Arya menegaskan, hingga saat ini belum ada obat untuk Covid-19. (*)