Panen Raya Tiba, Andre Rosiade Minta Bulog Beli Beras Petani

HALOPADANG.ID — Anggota Komisi VI DPR RI H Andre Rosiade SE meminta Badan Usaha Logistik ( Bulog ) agar mengoptimalkan penyerapan beras petani di periode panen raya bulan Maret-April 2021.

Menurutnya hal itu akan membuat harga beras petani tetap stabil. “Bulan Maret dan April 2021 ini adalah puncak panen raya , berdasarkan data BPS akan terjadi kenaikan sekitar 3 juta ton beras dibandingkan dengan periode yang sama di 2020,” katanya.

“Kami mendorong agar Bulog menjalankan peran sebagai penjaga stabilitas harga pangan dengan menyerap beras petani sehingga harga tidak jatuh,” jelas Andre, Minggu (14/3/2021).

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatera Barat ini menerangkan panen raya 2021 adalah merupakan yang terbesar dalam lima tahun terakhir.

Hal itu terjadi lantaran kondisi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan diberlakukannya pembatasan aktivitas membuat banyak masyarakat kembali ke kampung untuk Bertani.

Selain itu, efek La Nina juga menyebabkan desa-desa yang tadinya kekurangan air jadi tercukupi. “Efeknya, panen raya saat ini menghasilkan beras yang sangat besar bila dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir,” katanya

“Untuk itu, peran Bulog sebagai stabilitas harga pangan harus didorong,” imbuh Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini juga meminta agar Bulog diberikan saluran distribusi untuk mengeluarkan stok beras yang disimpan saat ini.

“Jadi tidak terbatas hanya pada beras sejahtera (rastra) dan untuk kepentingan darurat saja, tetapi juga bisa didistribusikan untuk keperluan bantuan sosial dengan kerjasama antarlembaga di kementerian/lembaga terkait tanpa harus melalui tender pihak ketiga, sehingga akhirnya Bulog dapat menjalankan tugas secara optimal untuk menyerap beras dari petani ,” ulas Andre.

Seperti diketahui, Bulog selama ini memiliki peran untuk menjaga tiga pilar ketahanan pangan melalui persediaan yang cukup, akses dan harga beras yang terjangkau, serta melakukan stabilisasi harga. (*)