HALOPADANG.ID — Fase distribusi vaksin covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) sudah menyasar ribuan tenaga kesehatan (Nakes). Dengan demikian, tak lama lagi giliran masyarakat di daerah ini yang akan mendapat giliran disuntik vaksin. Jadi, bersiaplah masyarakat Sumbar
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, saat membuka acara vaksinasi covid-19 ke-2 bagi pejabat esensial Sumbar, Kamis (28/1) menyebutkan, proses vaksinasi bagi nakes di berbagai fasilitas layanan kesehatan di Sumbar, masih terus berjalan.
“Hingga saat ini, tercatat sudah 2.412 tenaga kesehatan di Sumbar yang telah divaksinasi. Ditargetkan seluruh nakes berjumlah 12.519 akan selesai divaksin hingga akhir Februari mendatang,” ujar Arry di Padang, Kamis (28/1/2021).
“Alhamdulillaah setelah vaksinasi, hingga saat ini belum ditemukan efek samping yang beresiko. Target kita akhir bulan depan sudah selesai semua, karena itu kita berupaya maksimal vaksin sudah terdistribusi ke seluruh Sumbar,” tambah Arry.
Kendala utama saat vaksin menurut Arry, adalah adanya sebagian nakes yang mengalami hipertensi, sehingga tidak bisa dilakukan vaksinasi.
“Kendala kita hanya ada sebagian kecil nakes yang belum divaksin karena masalah hipertensi, itu pe-er kita,” ungkap Arry.
Yang tidak mau vaksin, dilarang berikan pelayanan
Di saat yang sama, Direktur Utama RSUP M.Djamil Padang yang sekaligus ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Sumbar, Dr. dr. Yusirwan Yusuf, mengatakan di RSUP M. Djamil saat ini sudah 900 lebih nakes yang mendapat vaksinasi.
Menurutnya Vaksinasi covid untuk nakes itu sangat penting artinya, sebab nakes sebagai garda terdepan yang akan berhadapan langsung dengan pasien harus memproteksi dirinya.
“Dalam minggu ini kami dari Persi Sumbar akan rapat teknis, lalu akan menghimbau seluruh rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya, melalui dinas kesehatan tentunya agar memvaksin tenaga kesehatannya. Dinas sudah mempermudah mekanismenya, jadi tidak ada alasan lagi, sebab vaksinasi nakes ini yang paling pertama. Jika nakes ini lambat maka jadwal vaksinasi unsur lainnya akan ikut molor. Sehingga kami pertegas, bagi yang tidak melaksanakan vaksin, dilarang memberikan pelayanan,” tegasnya. (rel/HP-001)