Selama Pandemi, Omzet Pedagang Pasar Tradisional Turun 40 Persen

retribusi
Ilustrasi pasar

HALOPADANG.ID–Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat omzet pedagang di pasar tradisional rata-rata menurun hingga 40 persen selama masa pandemi Covid-19.

Terdapat 157 pasar tradisional di Indonesia dan penurunan omzet tersebut dirasakan hampir seluruh pasar tersebut.

“Penurunan omzet itu juga diikuti turunnya jumlah pedagang sebesar 29 persen. Oleh karena itu Kemendag terus mendorong dibukanya pasar-pasar dengan tetap memprioritaskan protokol kesehatan,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Srie Agustina, sebagaimana dilansir kemendag, Kamis (30/7).

Srie menjelaskan pasar merupakan salah satu denyut perekonomian suatu daerah. Pedagang harus tetap mencari nafkah melalui berdagang, petani pun harus menyalurkan hasil panennya ke pasar. Sementara masyarakat harus tetap memenuhi kebutuhan pokoknya dari pasar.

Oleh karena itu, Kemendag gencar memberikan Alat Pelindung Diri (APD) yang menyasar daerah zona merah pandemi Covid-19 yakni di DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Serang dan Tangerang Selatan dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Setelah Jawa, proyeksi berikutnya yakni Sumatra sehingga bantuan kali ini diberikan ke Sumsel,” kata dia.

Bantuan ribuan APD, sembako, dan uang tunai tersebut diharapkan dapat diterima oleh yang membutuhkan, termasuk pula untuk pedagang di pasar tradisional. Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Palembang Jaya Abdul Rizal mengatakan memang terjadi penurunan omzet di sejumlah pasar tradisional.

“Kondisinya hampir sama dengan nasional, pasar sepi saat awal-awal pandemi Covid-19. Itu jelas berimbas pada omzet pedagang,” katanya.

Selain itu, dia menambahkan, penurunan juga terjadi pada retribusi harian yang dipungut PD Pasar Palembang Jaya dari pedagang. Menurut Rizal, penurunan retribusi yang merupakan satu sumber PAD Kota Palembang itu merosot sekitar 40-45 persen.

Ia melanjutkan, pihaknya pun selalu berupaya memastikan penerapan protokol kesehatan di tiap pasar tradisional. “Setiap pasar ada cek suhu tubuh, Satgas gabungan sudah keliling ke pasar untuk mengantisipasi siapa yang tidak pakai masker saat masuk pasar,” pungkasnya.(R-01/rel)