HALOPADANG.ID — Hari ini Gabungan sekolah swasta di Sumatera Barat melakukan unjuk rasa di kantor Gubernur. Peserta aksi yang diperkirakan berjumlah ratusan ini datang ke kantor Gubernur Sumbar dalam rangka menuntut keadilan karena merasa terdiskriminasi akibat kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Aksi yang digelar sejak pagi ini dipenuhi berbagai spanduk dan poster yang bertuliskan diantaranya ‘Jangan bunuh sekolah swasta’ ‘virus non zonasi membunuh swasta’ dan beragam tulisan lainnya.
Dalam aksi ini massa menuntut pembatalan penambahan rombongan belajar pada siswa sekolah negeri, karena kebijakan tersebut dinilai akan mematikan dan mendzolimi keberadaan sekolah swasta.
“Kami meminta cabut edaran dinas pendidikan Sumbar dan kembalikan kepada aturan permendikbud 22 tahun 2016,” teriak peserta aksi.
Sementara itu salah seorang kepala sekolah swasta yang berasal dari Bukittinggi, Zamril mengungkapkan jika sekolah swasta tidak memiliki murid lalu siapa yang akan diajar. Ia menyayangkan jika sebelumnya sekolah swasta dan negeri berdampingan, namun dengan kebijakan PPDB sekarang seolah membunuh kehadiran sekolah swasta.
“Biasanya sekolah saya menerima 250 siswa tiap tahun, tapi sekarang cuma 105,” katanya.