HALOPADANG.ID — Dua tahun lalu Ketua Yayasan STIKes Perintis Yohandes Rafki, SH, MH mengatakan bahwa yayasan sedang mengurus persiapan perubahan bentuk perguruan tinggi dari Sekolah Tinggi menjadi Universitas.
“Dalam satu dua tahun ke depan ditargetkan STIKes Perintis akan menjadi Universitas Perintis Indonesia,” kata Yohandes saat wisuda XXI perguruan tinggi itu di Padang pada Kamis , (28/4/2018).
Kini apa yang disampaikan Yohandes tersebut telah menjadi kenyataan seiring diserahkannya Surat Keputusan (SK) Mendikbud tentang penggabungan perguruan tinggi dan perubahan nama badan penyelenggara.
SK yang berisikan tentang penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis (STIKes) dan Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis (STIFI) menjadi Universitas Perintis Indonesia, dan perubahan nama badan penyelenggara tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof. Dr. Herri, MBA kepada Yohandes pada Jumat, (17/7/2020).
Artinya, STIKes dan STIFI Perintis resmi bertranformasi menjadi Universitas Perintis Indonesia (Upertis).
“Alhamdulillah telah hadir universitas baru di Sumatera Barat, Universitas Perintis Indonesia atau Upertis. Universitasnya baru, tapi perguruan tingginya sudah berdiri sejak 1988,” canda Reni Rafki selaku kepala Humas Upertis, ketika membuka sesi diskusi dengan awak media di kampus tersebut, Jumat (24/7/2020).
“Transformasi STIKes dan STIFI Perintis memang sudah dipersiapkan secara matang dengan mengkaji seluruh aspek termasuk kebutuhan dunia kerja untuk tahun-tahun mendatang. Karena itu program studi yang kami hadirkan ke depannya mengikuti perkembangan zaman,” ungkap Reni.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Rafnely Rafky, SH, SE, MBA selaku wakil ketua yayasan mengatakan tahun ini Upertis membuka dua program studi baru sekaligus, Ilmu Komunikasi dan Bisnis Digital.
“Selain program studi yang telah ada sebelumnya, tahun ini Upertis langsung menerima mahasiswa baru untuk dua prodi baru, Ilmu komunikasi dan Bisnis Digital,” kata Rafnely.
Ia mengatakan dipilihnya dua prodi baru tersebut untuk mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja dimasa yang akan datang. Menurutnya, hampir semua instansi baik swasta maupun pemerintahan membutuhkan ahli komunikasi, hubungan masyarakat (humas), termasuk juga di dunia kerja industri kreatif yang semakin pesat perkembangannya.
“Apalagi sekarang ini serba digital, apa-apa online, makanya prodi Bisnis Digital sangat cocok menjadi pilihan generasi milenial,” ujar Reni menambahkan.
Dengan penambahan dua prodi baru tersebut, saat ini Upertis telah memiliki 12 pilihan program studi diantaranya Farmasi, Keperawatan, Gizi dan lainnya.
“Impian kami, mohon doanya agar segera terwujud, Upertis juga akan mempunyai Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran” tutup Rafnely.