Di Sumbar, Kue Klepon itu Malah Pernah Bikin Kapolres Terisak-isak

momen saat AKBP Cepi Noval terisak-isak saat harus berpisah dengan Larasati si penjual onde-onde alias kue klepon di Padang Panjang. Saat itu, September 2019, AKBP Cepi dipindahtugas ke Pesisir Selatan

HALOPADANG.ID – Onde-onde kembali mewarnai jagat maya yang di belahan lain nusantara disebut kue klepon. Jangan salah! Kue “kampung” ini pernah membuat seorang Perwira Menengah Polri terisak-isak, sekaligus trending. AKBP Cepi Noval namanya.

Kisah ini trending kue klepon justru terjadi lagi pada Selasa (21/7/2020) ini. Cuitan seorang pemilik akun twitter @memefess yang meng-twit bahwa jajanan tradisional bertabur kelapa  dengan rasa lembut memantik reaksi publik.

Tidak islami tinggalkan ganti dengan membeli jajanan islam seperti kurma tersedia di toko kami” katanya dalam tweet tersebut.

Hal ini malah memantik reaksi publik. Padahal di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang disebut daerah islami, jajanan ini sangat familiar dan mudah ditemui. Klepon, di Padang disebut onde-onde. Diproduksi rumahan, onde-onde mudah ditemui di berbagai macam toko makanan. Bahkan ada yang dijajakan.

Jangan salah, kue tradisional ini juga pernah membuat seorang pejabat negara terisak-isak. Masih ingat dengan kisah AKBP Cepi Noval  saat dipindahkan dari Kapolres Padang Panjang pada September 2019 silam? Perwira polri itu menangis tersedu-sedu kala didatangi seorang gadis penjual onde-onde langganannya.

AKBP Cepi Noval lantas di sertijab pada 19 September 2019 dan pindah tugas sebagai Kapolres Pesisir Selatan, Sumbar.

Jauh sebelumnya, kisah gadis bernama Larasati yang menangisi AKBP Cepi Noval sempat diunggah di akun instagram @humas_polres_padang_panjang pada 22 September 2019.

Dalam unggahannya, akun Humas Polres Padang Panjang mengisahkan.  “Seorang gadis kecil penjual ‘ondeh ondeh’ menyeruak masuk menembus barisan polisi ditengah acara pisah sambut Kapolres Padang Panjang,” tulisnya.

Dari proses itu, Laras pede dan menyeruak dari kerumunan. Cepi yang alumni Akpol tahun 1999 itu bukan “mengusirnya”, tapi malah mendatangi Laras.  Di sana lah momen saling tangis antara pejabat negara dengan penjual klepon alias onde-onde itu tak tertahankan.

Cepi merupakan langganan rutin klepon yang dijual Laras. Laras sendiri begitu sedih ditinggal Cepi yang harus bertugas ke Pesisir Selatan.  Mereka berdua menjadi trending dan malah diundang dalam sebuah talkshow televisi di Jakarta tak lama kemudian.

Terpisah, pengamat pariwisata Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat Sari Lenggogeni menyebut  onde-onde salah satu penganan khas Minang. Onde-ondeh, katanya salah satu sajian khas kuliner yang kerap dijajakan di areal wisata. Bahkan di sebuah pasar tradisional di Tanah Datar yang disulap jadi pasar wisata, onde-onde juga dijajakan. (HP-001)