Dibanding Negara Lain, Masyarakat Indonesia Dinilai Paling Peduli Sesama pada Masa Corona

paket
Universitas Bung Hatta membagikan 400 paket lebaran kepada masyarakat sekitar Kampus Proklamator I, II, dan III kampus tersebut,Jumat (15/5).  Tampak Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, M.B.A membagikan paket lebaran. IST  

HALOPADANG.ID – Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Yustika, menilai langkah pemerintah dalam melakukan penanganan Covid-19 di sektor kesehatan sudah tepat. Apalagi sektor kesehatan menjadi salah satu yang digencarkan pemerintah sejak merebaknya wabah virus Corona tersebut.

“(Kita apresiasi) sekian banyak kebijakan dan instrumen yang dibangun oleh pemerintah memastikan akan ketersediaan alat-alat perbekalan bagi masyarakat seperti masker dan seterusnya itu dikerjakan sejak masa pertama-tama,” kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (11/7/2020).

Menurutnya, sektor kesehatan menjadi penting. Mengingat banyak negara-negara lain justru kelimpungan untuk menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan seperti fasilitas kamar di rumah sakit, obat-obatan, sampai dengan alat pelindung diri (APD).

“Itu juga terjadi di Indonesia. Hal yang membedakan saya kira untuk beberapa hal adalah partisipasi donasi yang luar biasa dari masyarakat. Masyarakat sudah melakukan aneka daya untuk membantu tetangganya, koleganya, kerabatnya, dan itu serentak di seluruh Indonesia dalam hal ini kita juara dibandingkan dengan negara lain,” jelas dia.

Kendati begitu, dirinya mengaku masih banyak keterbatasan pemerintah dalam merespon pandemi tersebut. Namun, setidaknya langkah awal atau kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk merespon pertama penanganan Covid sudah lebih baik.

“Saya kira dalam beberapa hal tertentu bisa dipahami kita juga melihat banyak yang dikerjakan. Walaupun mungkin pada awalnya tidak terkoordinasi karena kegugupan kegagapan di dalam datangnya pandemi ini,” tandas dia.

Sekedar informasi, anggaran untuk bidang kesehatan disiapkan pemerintah sebesar Rp87,55 triliun, dari sebelumnya Rp75 triliun. Anggaran digunakan untuk belanja penanganan covid-19 sebesar Rp66,8 triliun, insentif tenaga medis Rp5,9 triliun, santunan kematian Rp300 miliar, bantuan iuran JKN Rp3 triliun, gugus tugas covid-19 Rp3,5 triliun, dan insentif perpajakan di bidang kesehatan sebesar Rp9,05 triliun.(002/Merdeka)