HALOPADANG.ID – Anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade memastikan progres atau perkembangan pembangunan jembatan layang atau Fly Over Sitinjau Lauik terus berjalan. Jalur yang diharapkan mampu mengurangi kemacetan dan risiko bencana alam antara Kota Padang dengan Kabupaten Solok.
Hal tersebut disampaikan Andre Rosiade usai melakukan Ground Breaking Pembangunan Pasar Raya Padang Fase 7, Rabu (20/9/2023) siang.
“Alhamdulillah, komunikasi terakhir saya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PT Hutama Karya selaku pemrakarsa on the track,” kata Andre Rosiade yang berada di Komisi VI DPR RI.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu mengatakan, pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik mengalami berapa kali perubahan pada rancangan atau desain.
“Termasuk soal jembatan, bagaimana desain jembatan harus disesuaikan dengan kearifan lokal,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini.
Jika tak ada aral melintang, kata Andre, persoalan desain sudah selesai dalam minggu ini. “Kalau sudah selesai, maka dari Dirjen Bina Marga masuk ke Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Insya Allah Menteri PUPR segera mengeluarkan persetujuan pemrakarsa,” kata Andre Rosiade.
Andre Rosiade berharap, persetujuan pemrakarsa segera keluar dalam minggu depan dan Menteri PUPR mengirimkan surat ke Menteri Keuangan (Menkeu).
“Mudah-mudahan pada akhir Oktober atau awal November sudah bisa lelang dan ditunjuk pemenangnya,” katanya.
Andre mengakui, proses sedikit terkendala karena desain yang berubah-ubah. “Memang agak lama, agak terkendala karena soal desain saja, namun insya Allah ini on the track, sebelum akhir 2023 pemenang lelangnya sudah ada,” kata Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut.
Andre Rosiade mengatakan, pihaknya terus mengawal progres pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik tersebut.
“Insya Allah, kami selalu meng-update pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik ini. Kami sebagai anggota DPR asal Sumbar akan terus fokus mengawal dan mengawasi pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik ini,” kata Andre.
Andre mengatakan, pihaknya terus meng-update dan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Direksi PT HK dan Dirjen di lingkungan Kementerian PUPR, seperti Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna dan lainnya.
Politisi Partai Gerindra menyebut, untuk tahap pertama, anggaran yang dikucurkan mencapai Rp2,7 triliun untuk lokasi Panorama 1. Dana ini termasuk untuk evaluasi kesepakatan rencana biaya pelaksanaan (RBP) Konstruksi, pemenuhan dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) dan pemenuhan dokumen Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT).
Sebagai informasi, Sitinjau Lauik berada di area sepanjang 1,8 kilometer pada jalan utama yang menghubungkan Padang dan Solok dengan keseluruhan panjang sekitar 53 kilometer. Sering terjadinya kemacetan panjang karena longsor dan bencana alam lainnya, membuat Fly Over Sitinjau Lauik sangat dibutuhkan. (*)