Ikuti

Noerman: Rustian Akan Sukses Jika 5 Caketum Dihimpun Dalam Konsep Kerja

HALOPADANG.ID – Pesta demokrasi Kongres VI IKA Unand sudah selesai Sabtu malam (7/8/2021). Pimpinan sidang, Teddy Alfonso telah membacakan keputusan hasil kongres dan Ketua Umum IKA Unand terpilih adalah Dr (C) Rustian Apt, dan beberapa nama Mide Formatur dari beberapa unsur.

Salah seorang Caketum IKA Unand, Suharman Noerman merasakan riuh-rendahnya suasana kongres.

‘’Menjadi hal yang luar biasa, karena sebagai rasa memiliki (ownership) para anggota delegasi terhadap kualitas dan output Kongres itu nantinya,’’ ujarnya, saat dimintai komentarnya.

Kebimbangan para peserta dan pemilik suara (legal voters) pada Kongres ini, kata Noerman, cukup terasa. Apakah Kongres akan tetap memegang musyawarah mufakat untuk sebuah karpet merah, atau mulai logis untuk pada demokrasi ‘one man, one vote’.

“Kongres akhirnya mempertahankan one delegation one vote,” ujarnya.

Menurutnya, model-model kajian musyawarah dan vote yang masih ‘mendua’ menandakan bahwa transformasi di IKA Unand masih belum berhasil sepenuhnya terjadi.

Itu menunjukan bahwa kajian etik dan hakekat demokrasi organisasi telah alpa dari bagian perjalanan penting organisasi itu sendiri dari waktu ke waktu nantinya.

Hilangnya value konten dan local wisdom yang substantif di Kongres IKA Unand adalah refleksi transformasi sistem demokrasi sosial yang ‘galau’, dari mengadopsi nilai barat (vote) dan atau tetap konsistensi pada nilai ketimuran (musyawarah – mufakat).

“Kegigihan untuk mempertahankan nilai musyawarah untuk mufakat telah ditelan oleh ambisi dan pragmagtisme sebagian besar pemilik suara. Bahkan, para Caketum yang sedang menunjukkan pengaruhnya, terbukti menggadeng dua nilai yakni musyawarah untuk mufakat, dan akhirnya voting sebagai piranti pamungkas atau vote as total solution,” ungkap Noerman.

Sosok Rustian yang low profil, komunikatif, berasal dari birokrat sukses dan selalu menawarkan sinergitas (kerjasama) merupakan daya tarik sendiri oleh para pemilik suara khusus dari (DPD, DPC) yang ada, sehingga pada demokrasi berkiblat liberal tersebut berhasil menyabet 17 dari 35 suara sah atau hanya sekitar kurang dari separoh (48.57%) .

Suara Rustian menggeser tipis STH (Surya Tri Harto) yang sangat popular di kalangan IKA Alumni dengan kelamaan beliau mengabdi sebagai Ketua Harian.

“Asumsi-asumsi analisis lebih dalam, disnyalir bahwa Rustian sudah membangun lobi dalam tema kolaborasi cukup lama, serta mendapat tempat di hati para DPD/DPC yang sebagian berlatarbelakang dokter.

“Komunikasi ‘sinergi keprofesian’ ternyata bisa muncul dalam hiruk-pikuk Kongres sebagai ikatan emosional yang logis, yang itu sesuatu yang normal, lumrah terjadi,” ujar Noerman.

Dikatakan, pemilik suara memberi kesempatan kepada 6 kandidat untuk musyawarah mufakat guna memutuskan siapa Ketum 4 tahun ke depan. Namun mereka tidak berhasil membuahkan hasil salah seorang Ketum di antara mereka.

Hal ini, kata Noerman, memberi kesan bahwa para Caketum gagal mengambil nilai inti musyawarah mufakat yang diberikan peserta kongres.

Padahal Mayoritas Caketum menganggap bahwa partisipasi dan kesukacitaan peserta Kongres akan ada manakala mereka dapat memilih langsung (vote) pemimpin mereka.

Noerman menilai, perbedaan 3 suara Rustian dengan STH (17 vs 14 ) pada keterpilihan 48.57% merupakan titik kritis kepemimpinan Rustian ke depan, jika ia gagal merangkul 5 Caketum lain khususnya STH.

“Sebaliknya, Jo Rustian akan sukses sebagai Nakhoda baru jika potensi ke 5 Caketum dihimpun dalam konsep kerja guyub berbasis kompetensi keahlian rivalnya tersebut. Artinya, rivalitas sudah selesai dan kita hanya satu Unand,” ujarnya.

Kristalisasinya tentu dapat berbentuk mulai berdiskusi tentang konsep kerja dan orientasi Ika ke depan dalam spirit ’Inclusive, transformative dan innovative’.
Membangun dan menyempurnakan visi misi pengurus baru nanti dengan mengawinkan beberapa visi misi dari rivalnya menjadi sebuah visi-misi ‘revisi’ ala Jo Rustian, model struktur organisasi yang aplikatif, kabinet kerja ika Unand ala ‘Jo Rustian’.

‘’Kongres menyisakan sederatan agenda tunda penting (important pending matters) seperti AD/ART, GBHO dan Program Kerja yang masih harus disempurnakan pada Kongres Luar biasa yang akan dilakukan pengurus baru DPP IKA Unand dalam enam bulan ke depan. Jo Rustian tentu akan lebih arif dan bijaksana di sini. Semoga,’’ tutup Suharman Noerman. (

Exit mobile version
situs toto situs toto barbartoto barbartoto