HALOPADANG – Situasi pandemi virus corona juga berdampak pada kondisi psikologi masyarakat. Hal ini terbukti ketika terjadi peristiwa kecelakaan di Kota Bandung, Jawa Barat, masyarakat sekitar enggan memberi pertolongan karena takut tertular virus corona.
Seorang warga di Kota Bandung itu diduga terjatuh dari motor, namun didiamkan tergeletak di jalan raya tanpa pertolongan. Bahkan, korban baru mendapatkan bantuan setelah menunggu lebih dari 1 jam.
Dikutip Halopadang.id dari Idntimes, Pertolongan baru dilakukan setelah tim COVID-19 dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) tiba di lokasi kejadian. Peristiwa ini terjadi tidak jauh dari persimpangan di Jalan Jakarta menuju Ahmad Yani, Bandung, sekitar pukul 11.00WIB, Selasa (31/3).
1. Polisi yang berjaga di sekitar lokasi kejadian pun tidak berani mendekat
Korban yang belum diketahui identitasnya ini pertama kali diketahui terjatuh dari motor sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, sejumlah warga yang melintas di jalan tersebut tidak ada yang berani mendekati dan memberikan pertolongan pertama.
Korban hanya dihalangi water barrier dan spanduk untuk menutupinya dari teriknya matahari. Tidak hanya warga, pihak kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi kejadian pun tidak ada yang berani mendekat karena khawatir dengan virus corona.
2. Tim COVID-19 dari RSHS akhirnya memberikan pertolongan
Kapolsek Batununggal, Iptu Maksum membenarkan, kejadian yang dialami pengendara yang diduga terjatuh dari motor. Namun, saat ini korban sudah mendapat penanganan di RSHS. Ia pun belum mengetahui secara pasti identitas korban.
“Karena ambulans dari puskesmas Kacapiring, penanganan awal dokter umum juga tidak berani dan harus nunggu dari tim COVID-19,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (31/3).
3. Korban jatuh dari motor tidak jauh dari proyek flyover
Ditemui terpisah, Bhabinkamtibmas Kelurahan Kacapiring, Polsek Batununggal, Aipda Fery Hendrianto mengatakan, kronologi kejadian berawal dari laporan warga yang menyebutkan ada seorang pengendara tiba-tiba jatuh dari motor di dekat salah satu toko makanan cepat saji.
“Motor dari arah Jalan Jakarta Antapani menuju Ahmad Yani, tiba-tiba depan KFC motor langsung jatuh. Nah, kemudian motor diamankan pihak lalu lintas kemudian langsung menghubungi 119 dan menghubungi Polsek Batununggal,” ujar Fery.
4. Respons 119 bertele-tele, puskesmas tak punya APD
Fery mengatakan, dari Polsek Batununggal kemudian menghubungi call center 119 dan menghubungi Puskesmas terdekat yakni Puskesmas Ahmad Yani, namun begitu datang ke lokasi tim merasa kurang APD akhirnya menunggu dari RSHS.
“Tim medis dari puskesmas Ahmad Yani APD kurang, jadi belum diangkat dan lagi menunggu alat lengkap dan nunggu medis 119,” jelasnya.
5. Suhu tubuh korban saat dicek cukup tinggi
Fery mengaku, polisi dan petugas kesehatan Polsek tidak sempat mengecek seluruh identitas dan beberapa hal lain dari korban. Namun, suhu tubuh dari korban ketika dicek menggunakan alat pengukur, suhunya cukup tinggi.
“Sebelum di bawa ke Rumah Sakit, kita sempat cek dan ternyata suhunya tinggi,” kata dia.
Belum diketahui, suhu tubuh korban tinggi akibat demam dan sakit atau karena terlalu lama tergeletak di jalan aspal dengan cuaca yang cukup terik.(HP-002)