HALOPADANG.ID — Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui permasalahan pendidikan tinggi sekarang sangat rumit. Dia menjelaskan, saat ini masih ada beberapa perguruan tinggi kekurangan dosen hingga ruang kelas yang tidak layak.
“Saya paham permasalahan pendidikan tinggi sangat kompleks, saya paham,” kata Jokowi saat Peresmian Pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) Virtual Tahun 2020 di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/7).
Dia pun mengetahui ada ribuan anggota dosen FRI yang sudah berkompetisi. Namun ada beberapa yang masih kekurangan. “Tetapi ada yang masih berjuang dengan kekurangan dosen, yang perpustakaannya tidak layak, yang ruang kelasnya tidak memadai, saya paham,” ungkap Jokowi.
Jokowi menilai FRI memiliki peran besar terutama di masa pandemi Covid-19. Dia mengajak anggota FRI bukan hanya jadi forum komunikasi saja tetapi bisa saling berbagi. Mulai dari berbagi koleksi perpustakaan, dosen hingga perkuliahan secara daring.
“Maju bersama memajukan seluruh mahasiswa di seluruh Indonesia. Ini saya meyakini bisa dilakukan FRI,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi mendorong FRI untuk memfasilitasi mahasiswa agar belajar kepada siapa saja. Mulai dari para pelaku industri hingga para praktisi hukum. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa bisa menangkap perubahan yang dinamis.
“Di era disrupsi dan hyper kompetisi seperti sekarang dunia berubah sangat cepat, banyak hal yang belum sempat dibukukan sudah berubah di lapangan, banyak karakter yang tidak hanya bisa ditangkap dengan membaca tapi melalui pengalaman nyata. Itulah pentingnya memerdekakan mahasiwa agar bisa belajar ke siapa saja,” ungkap Jokowi.