Achmad Yurianto: Kantor, Restoran, dan Transportasi Rawan Penularan Corona

INFORMASI
Achmad Yurianto

HALOPDADANG.ID — Juru Bicara Khusus Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto, mengumumkan ada tiga tempat/objek yang dianggap rawan penularan virus corona dalam masa new normal atau tatanan kehidupan normal yang baru, berdasarkan hasil riset dan kajian para ahli.

Pertama, ruangan kantor yang diisi oleh banyak orang. Maka, perusahaan diingatkan untuk memperhatikan jarak antarpegawai agar memenuhi syarat physical distancing. Setiap pekerja di kantor itu bisa menjaga jarak setidaknya satu setengah meter.

Pengelola gedung di perkantoran juga diminta mengatur ventilasi dan sirkulasi udara. Diupayakan agar penggunaan pendingin udara tidak sepanjang waktu. Penggunaan penyejuk ruangan dimulai pada jam tertentu dan diupayakan juga setiap hari udara diganti dengan udara segar yang berasal dari luar.

“Tentunya ini akan sangat dipengaruhi oleh desain ruangan; desain kantornya upayakan itu bisa kita lakukan, termasuk ruangan-ruangan di rumah kita,” kata Yurianto dalam konferensi pers, Jumat, 26 Juni 2020.

Kedua, rumah makan atau restoran. Sebab, masyarakat sering dihadapkan pada kepentingan yang sama dengan waktu yang relatif bersamaan. Contoh, saat jam makan siang dengan banyak orang.

Maka, kata Yurianto, kapasitasnya harus dibatasi secara ketat dan disiplin. Sebab belakangan kedisiplinan itu tidak bisa dipenuhi sehingga jarak satu dengan yang lain tidak bisa dijaga.

Ketiga, sarana transportasi massal. Pemerintah sudah mengantisipasi untuk moda transportasi commuter line dengan membagi beban penumpang pada dua waktu yang berbeda sesuai surat edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid1-9 Nomor 8 Tahun 2020.

Dalam surat itu jam mulai bekerja dibagi menjadi dua gelombang. Pada pukul 07.00 WIB sampai 07.30 WIB dan 10.00 WIB sampai 10.30 WIB. Pembagian jam mulai kerja itu dimaksudkan untuk memastikan bahwa kapasitas commuter bisa diisi dengan memenuhi prasyarat aman untuk menjaga jarak.

“Oleh karena itu, produktivitas kita harus kita lakukan kembali kita harus aktif untuk hal yang produktif. Sekali lagi mari kita kembali aktif untuk hal yang produktif namun pelaksanaannya harus aman, harus mampu menjalankan protokol kesehatan dengan baik,” ujarnya.(002)