HALOPADANG.ID–Tudingan Ade Armando melalui postingan di Facebook menyatakan Sumbar Terbelakang dan Kadrun, ditanggapi oleh Ketua umum (ketum) MUI Sumbar, Gusrizal Dt Palimo.
Pria yang disapa buya itu menyampaikan pendidikan tinggi ternyata tidak menjamin berpikir lurus apalagi benar.
“Bahkan ia pun (Ade Armando, red) mengakui banyak tokoh lahir dari Ranah Minang tapi menuduh Sumbar terbelakang karena menolak bahasa minang dipakai sebagai terjemahan Kitab agama yang bukan agama orang Minang,” ungkap Buya Gusrizal kepada Haluan, Minggu (7/6).
Buya melanjutkan Kalau dia mau mempergunakan “kincir-kincir” otaknya, dia akan tahu bahwa tokoh-tokoh itu terlahir dari surau dan yang ditanamkan di sana adalah Al-Quran dan Itulah “Kitabullah” yang tersebut dalam ungkapan Syarak Basandi Kitabullah.
Sebelumnya, Sebuah akun facebook bernama Ade Armando mengunggah postingan diduga berunsur pejoratif menyatakan Sumbar sebagai provinsi terbelakang dan kadrun karena menolak aplikasi Injil di Google Playstore.
Kamis, (4/6/2020) sekitar pukul 21.07 WIB, akun dengan foto profil Dosen Universitas Indonesia itu mengunggah postingan, yakni menjawab berita Surat gubernur Sumbar kepada Kemenkominfo yang meminta pencabutan aplikasi Injil terjemahan Bahasa Minang di Google Playstore, sontak akademisi ini mengeluarkan pernyataan mengejutkan.
Sekedar diketahui, adanya aplikasi Injil berbahasa minang di Playstore sontak membuat publik geram dan langsung ditanggapi oleh Gubernur dan MUI Sumbar dengan melayangkan surat keberatan ke Kemenkominfo RI.
Dalam surat nomor: 555/327/Diskominfo/2020 tentang Penghapusan Aplikasi Kitab Suci Injil Minangkabau tertanggal 28 Mei 2020 itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta Menteri Kominfo menghapus aplikasi tersebut dari playstore google. (Q-05)