Gejala Corona Mulai Bervariasi, Kenali 14 Gejala Berikut Ini

ilustrasi virus corona

Halopadang.id – Penyakit pernapasan yang disebabkan oleh Covid-19 ini ternyata memiliki gejala yang bervariasi. Awalnya, demam, batuk, dan sakit tenggorokan menjadi tanda awal terjangkitnya virus corona. Akan tetapi para ahli menyebut adagejala baru yang tandanya mirip campak.

Banyak orang yang positif Covid-19 melaporkan munculnya lesi dermatologis kecil di kaki mereka. Tampilan lesi ini sangat mirip seperti tanda-tanda campak yang kebanyakan dialami oleh anak-anak dan remaja.

Salut! Lindungi Keluarga, Pemuda Pasaman Ini Mengisolasi Diri di Pondok Tengah Sawah

Agar penjelasannya lebih lengkap, berikut ini beberapa tanda-tanda atau gejala virus corona yang perlu diketahui:

1. Demam

Ciri-ciri terkena virus Corona salah satunya adalah demam. Demam menjadi tanda kunci Covid-19. Namun hal itu tidak selalu berarti jika suhu tubuhmu lebih tinggi atau lebih rendah dari suhu normal maka kamu positif corona. Beberapa orang memang memiliki suhu tubuh inti yang lebih rendah atau lebih tinggi dari suhu tubuh normal, yaitu 37 derajat Celcius. Oleh karena itu para ahli mengatakan bahwa jangan memfokuskan pada angka.

Jika terjadi infeksi, tubuh akan meresponnya dengan demam. Kamu perlu memeriksakan ke dokter untuk memastikan penyebab yang lebih tepat.

2. Sesak Napas

Dikutip dalam CNN, sesak napas atau napas pendek ini bisa terjadi tanpa diikuti dengan batuk. Jika kamu merasakan hal ini, seperti dada terasa ketat atau seperti tidak bisa bernapas maka itu bertanda bahwa kamu harus segera memeriksakannya ke dokter dengan segera. Hal itu dikarenakan ciri-ciri terkena virus Corona yang satu ini adalah yang paling serius.

CDC (Centers for Disease Control and Prevention) juga menyebutkan, tanda-tanda peringatan darurat lainnya untuk COVID-19 sebagai “rasa sakit yang terus menerus atau tekanan di dada,” dan “bibir atau wajah yang kebiruan,” yang dapat mengindikasikan kekurangan oksigen. Jika merasakan hal itu maka segeralah periksakan diri ke dokter.

3. Batuk

Batuk kering menjadi salah satu awal dari gejala virus corona. Batuk kering adalah salah satu gejala umum yang banyak dirasakan oleh pasien terinfeksi COVID-19. Tetapi batuk akibat virus Corona bukanlah batuk biasa. Batuk tersebut akan sangat mengganggu dan bisa dirasakan datang dari dalam dada.

4. Diare

Awalnya para peneliti tidak berpikir bahwa diare akan muncul sebagai salah satu ciri-ciri terkena virus Corona. Namun kini dengan semakin banyaknya penelitian tentang korban yang selamat, maka ditemukanlah ciri-ciri terkena virus Corona yang baru ini dikarenakan banyak pasien selamat yang mengaku mengalami gejala tersebut.

Dr. Sanjay Gupta mengatakan bahwa dalam sebuah penelitian di China yang meneliti sekitar 200 pasien yang paling awal terinfeksi, ditemukan bahwa gejala pencernaan atau lambung sebenarnya sudah dialami oleh setengah dari pasien tersebut.

5. Mata Merah

Berdasarkan penelitian dari China, Korea Selatan, dan negara lainnya menunjukkan bahwa sekitar satu hingga tiga persen pasien positif COVID-19 juga menderita konjungtivitis atau yang lebih sering disebut mata merah muda.

6. Tidak Peka Terhadap Bau dan Rasa

Kehilangan bau dan rasa ternyata juga dialami oleh para penderita Covid-19. Pada kasus COVID-19 yang ringan hingga sedang, hilangnya kemampuan untuk mencium bau dan mengecap rasa bisa muncul sebagai salah satu tanda awal COVID-19 yang paling tidak biasa.

“Apa yang disebut anosmia, yang pada dasarnya berarti kehilangan penciuman, tampaknya merupakan gejala yang dikembangkan oleh sejumlah pasien,” kata Dr. Sanjay.

7. Sakit Tenggorokan

Sakit tenggorokan juga dirasakan oleh pasien corona. WHO menemukan sebanyak 14% dari 6 ribu kasus COVID-19 di China memiliki gejala berupa sakit tenggorokan dan sakit kepala.

8. Nyeri Otot

Menurut para ahli, nyeri otot bisa menjadi tanda ciri-ciri terkena virus corona yang serius. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan, gejala nyeri otot terjadi pada 15 persen pasien COVID-19. Dikutip dari The Sun, nyeri otot disebabkan bahan kimia sitokin yang dilepaskan ke tubuh sebagai respon terhadap infeksi.

9. Penyakit saraf

Kondisi penyakit saraf ternyata bisa menjadi ciri-ciri terkena virus corona. Gejala penyakit saraf yang pernah dilaporkan pasien, di antaranya kejang, kebingungan, pusing, sakit kepala, mengigau, kebas, hingga stroke.

10. Lesi pada Kulit

Dokter menemukan sejumlah gejala pada pasien Corona memiliki lesi kecil di kaki mereka. Penelitian yang dimulai di Spanyol ini memperkirakan hal ini adalah gejala lain dari Corona. “Mereka adalah lesi ungu (sangat mirip dengan cacar air, campak atau chilblains) yang biasanya muncul di jari kaki dan biasanya sembuh tanpa meninggalkan bekas,” kata dewan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Medical Daily (19/4/2020).

Lesi kulit merupakan jaringan kulit yang tumbuh secara abnormal, baik di permukaan ataupun di bawah jaringan permukaan kulit.

11. Kabut Otak

Dikutip dalam The Sun, pasien COVID-19 bernama Thea Jourdan mengalami gejala kabut otak atau kelelahan mental. Akan tetapi kabut otak ini belum dipastikan secara resmi.

Ia mengalami kabut otak yang diawali dengan merasa lelah yang hanya ingin tetap di tempat tidur. Ia tidak batuk dan demam, tapi ia merasakan sensasi seperti menghirup bedak di paru-paru.

12. Kelelahan

Salah satu gejala virus corona menurut WHO adalah kelelahan ekstrem. WHO melaporkan hampir 40 persen dari 60 ribu pasien positif COVID-19 mengalami kelelahan yang ekstrem di awal gejala. Rasa lelah ini terus berlanjut sampai virus tersebut hilang dari tubuh.

13. Gatal-gatal

Para ahli kulit dari Perancis percaya bahwa ruam dan gatal tanpa sebab yang terjadi pada kulit, bisa jadi gejala infeksi virus Corona. Ini dialami oleh beberapa pasien. Gejalanya muncul pada kulit yang terlihat bintik-bintik. Untuk beberapa kasus, bintik-bintik merah tidak hanya gatal tetapi juga memberikan sensasi terbakar karena respon imun terhadap sistem saraf penderitanya.

14. Kulit seperti ‘Tersetrum’

Gejala lain yang tak biasa saat seseorang terinfeksi virus Corona adalah kulit seperti ‘tersetrum’. Akan tetapi menurut Kepala Perawatan Penyakit menular di ProHealth Care Associates, Dr Daniel Griffin yang dikutip dari New York Post mengatakan kondisi ini bukanlah gejala umum melainkan reaksi antibodi.

situs toto situs toto barbartoto barbartoto