Salut! Lindungi Keluarga, Pemuda Pasaman Ini Mengisolasi Diri di Pondok Tengah Sawah

yogi
Kondisi pondok di tengah sawah yang menjadi lokasi isolasi diri Yogi Arman (24), di Tanjung Aro, Nagari Bahagia, Kecamatan Padanggelugur, Kabupaten Pasaman

HALOPADANG.ID–Tak ingin keluarganya terpapar virus corona (Covid-19), seorang pemuda bernama Yogi Arman (24), di Tanjung Aro, Nagari Bahagia, Kecamatan Padanggelugur, Kabupaten Pasaman, berinisiatif mengisolasi diri di sebuah pondok di tengah sawah.

Upaya itu terpaksa dia lakukan untuk mencegah penularan Virus Corona atau Covid-19 kepada keluarganya dan warga sekitar. Sebab, pria lulusan Manajemen Industri, di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini baru saja pulang dari Bogor, Jawa Barat. Salah satu wilayah zona merah penyebaran Covid-19 di tanah air.

“Saya baru saja pulang dari Bogor, pada 13 April 2020. Saya langsung isolasi mandiri, tidak ketemu dulu dengan orang tua dan keluarga lainnya. Begitu turun dari mobil, saya langsung menuju tempat isolasi yang sudah saya minta jauh-jauh hari disediakan oleh keluarga. Ini hari keempat,” ujar Yogi, Jumat (17/4).

Menurut Yogi, permintaannya untuk mengisolasi diri disalah satu tempat dan bukan di rumahnya langsung disanggupi oleh keluarganya. Dengan menyediakan pondok di sawah sebagai tempat untuknya melakukan isolasi mandiri hingga 14 hari ke depan.

“Sampai di bandara, saya langsung mandi dan berganti pakaian. Pakaian lama saya bungkus menggunakan kantong plastik. Sampai di rumah, saya gak ada salam-salaman dengan keluarga dan orang tua. Saya langsung saja menuju tempat isolasi,” katanya.

Upaya tersebut, kata dia, terpaksa ia lakukan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) terhadap keluarganya dan orang lain. Meksipun kondisinya sehat, tapi ia khawatir jadi carrier (menularkan) virus kepada orang lain.

“Saya takut, jika ini tidak saya lakukan ortu dan anggota keluarga lainnya bisa terjangkit virus. Karena kontak langsung tidak bisa dihindari. Saya kan ndak tau terbebas dari virus ini atau bukan. Bisa-bisa saya bawa virus ini saat diperjalanan lalu menularkan virus ke mereka. Itu kan bahaya,” katanya.

Selama empat hari mengisolasi diri, Yogi mengakui dalam kondisi sehat. Selama itu pula, kata dia, ia belum sekalipun melakukan kontak langsung dengan orang lain, termasuk dengan orang tuanya sendiri.

Yogi menjelaskan, kondisi rumah sawah tempat ia mengisolasi diri itu berupa bangunan semi permanen, berukuran 4 x 8 meter. Lokasinya jauh dari permukiman penduduk, berjarak lebih kurang 300 meter.

Bagi warga Pasaman yang baru pulang dari perantauan, terkhusus dari kawasan zona merah, ia berharap mengikuti caranya dengan mengisolasi diri, guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Pakai masker, saat beraktivitas di luar rumah, menjauhi kerumunan dan jaga jarak.

“Jangan lupa konsumsi banyak vitamin, banyak makan buah dan sayur agar imun tubuh kita kuat, sehingga tidak mudah tertular virus corona ini,” pungkasnya. (D-01)