HALOPADANG.ID – Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca Pemilu 2019 membuat Indonesia menjadi lebih kuat. Andre menyebut rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi diadopsi Malaysia yang menghasilkan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri.
“Persatuan antara Prabowo dan Jokowi atau rekonsiliasi kita saat ini, diadopsi oleh Malaysia. Bagaimana kita melihat Pakatan Rakyat dan Barisan Nasional bersatu menghasilkan Perdana Menteri ke X Malaysia Anwar Ibrahim. Persatuan ini riil meniru Prabowo dan Jokowi,” kata Andre Rosiade dalam diskusi Adu Perspektif yang dikutip Jumat (31/3/2023) lalu.
Anggota DPR RI asal Sumbar ini menyatakan pilihan politik Prabowo untuk rekonsiliasi dengan Jokowi membuat Menteri Pertahanan RI itu fokus bekerja di saat kandidat lain sibuk keliling Indonesia untuk menaikkan elektabilitas. Prabowo merupakan calon presiden Partai Gerindra untuk 2024.
“Pak Prabowo konsisten bekerja sebagai Menteri Pertahanan dan alhamdulillah di surveinya Pak Burhan, Pak Qodari dan lembaga-lembaga survei lainnya menyatakan bahwa Pak Prabowo adalah menteri berkinerja terbaik kabinet Pak Jokowi. Ini fakta,” kata anggota Komisi VI DPR RI.
Ketua DPD Gerindra Sumbar ini menyebut, perlahan tapi pasti, pemilih Jokowi juga melihat ketulusan Prabowo dalam membantu pemerintahan akibat rekonsiliasi ini. Andre mengungkit pemerintah yang kuat menghadapi pandemi COVID-19. “Bergabungnya Pak Prabowo di kabinet Pak Jokowi ini membuat pemerintah semakin kuat,” kata Andre.
Dengan modal pemerintahan yang kuat, katanya, akhirnya kita mampu menghadapi pandemi COVID-9. Bahkan Indonesia menjadi salah satu negara terbaik dalam penanganan pandemi COVID-19. “Di sisi lain, Pak Prabowo juga all out untuk membantu pemerintah dalam perannya sebagai Menteri Pertahanan. Saya yakin pemilih Jokowi, slow but sure, melihat ini semua,” kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre Rosiade mengungkapkan, di saat dunia menghadapi krisis ekonomi, pangan, energi, dan ketidakpastian akibat perang Rusia dan Ukraina, Indonesia mampu menghadapi krisis karena persatuan Prabowo dan Jokowi.
“Tanpa persatuan dan pemerintahan yang kuat, rasanya susah kita menghadapi krisis di tahun-tahun kemarin,” kata Andre Rosiade. (HP-003)