HALOPADANG.ID – Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade menyemprot prestasi Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring. Sebabnya, Tifatul menyindir perjanjian soal pilpres yang sempat ramai terkait Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Tifatul Sembiring menyindir soal perjanjian pilpres di akun media sosialnya, seperti dilihat pada Kamis (2/2/2023). Tifatul menilai ada pihak yang mengangkat kembali soal perjanjian pilpres.
“Ada yang khawatir gagal maning, ungkit-ungkit perjanjian capres dulu. Sampai kapan? Rupanya beliau nggak sadar sudah khianati umat,” tulis Tifatul.
Andre Rosiade kemudian merespons tweet Tifatul di akun pribadinya. Menurut Andre, Tifatul kerap menyindir Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Tifatul Sembiring @tifsembiring Anda sering menyindir Pak @prabowo,” ujarnya.
Andre lantas menyindir balik prestasi Tifatul Sembiring sebagai anggota DPR RI. Sesama anggota DPR, Andre Rosiade menantang Tifatul menyebut prestasi di DPR dan daerah pemilihan.
“Tapi kalo boleh tahu prestasi Anda di @DPR_RI apa ya? Baik di ruang-ruang rapat mau pun di dapil Anda di Sumut? Ayo dong kasih tahu. Jangan hanya pintar bawa-bawa umat & nyindir saja yang kelihatan. Tapi Kinerja nggak jelas,” imbuhnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno sebelumnya bicara soal perjanjian yang ditekennya bersama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Sandiaga mengaku hingga saat ini masih komitmen menjalankan perjanjian itu.
“Saya sih commit. Saya sampai saat ini karena saya tanda tangan itu, commit dan mungkin yang lain bisa ditanyakan,” kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/1).
Sandiaga menjelaskan perjanjian dengan Prabowo dan Anies itu diteken pada September 2016 lalu, malam sebelum pendaftaran Pilgub DKI tahun 2017. Perjanjian itu, kata dia, diteken di atas materai.
“Itu terkait Pilgub 2017. Malam itu kita tanda tangan sebelum kita mendaftar ke KPUD. 2016 bulan September,” ungkapnya.
“Perjanjian itu sih legal, ditandatangani bertiga dan seingat saya ada materainya,” imbuh Sandiaga.
Kendati demikian, Sandiaga enggan mengungkapkan isi perjanjian tersebut. Menurutnya, akan lebih etis jika isi perjanjian tersebut disampaikan oleh orang-orang yang memiliki salinannya.
“Perjanjiannya ditandatangani 3 pihak. saya, Pak Prabowo, dan Pak Anies. Dan saat itu yang ngedraft dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setahu saya sekarang juga dipegang oleh Pak Dasco,” ujar Sandiaga. (HP-002)