Jumlah Sapi yang Dipotong di Masa Perayaan Idul Fitri Makin Anjlok

HALOPADANG.ID — Penutupan seluruh akses melalui larangan mudik yang ditetapkan pemerintah sejak 5 sampai 17 Mei 2021 ini berdampak terhadap produktifitas ekonomi lokal. Salah satu yang terdampak adalah jumlah sapi yang dipotong di Agam yang biasa dikonsumsi pada perayaan Idul Fitri setiap tahunnya.

Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Iswan Hendri mengatakan, tahun ini jumlah sapi yang dipotong mencapai 452 ekor, turun dibanding tahun 2020 saat larangan mudik juga diberlakukan, yakni sebanyak 463 ekor sapi.

Padahal, katanya, saat belum terjadi pandemi, jumlah sapi yang dipotong saat perayaan Idul Fitri tahun 2019 jauh lebih tinggi, yakni 668 ekor. Kepada AMC ia memperkirakan berkurangnya jumlah sapi yang dipotong karena berkurangnya daya beli masyarakat.

“Hal itu berdasarkan pantauan dari sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Agam. Banyak pedagang kita memberi alasan, karena perantau tidak begitu banyak pulang kampung sehingga mereka mengurangi memotong,” jelasnya.

Biasanya, jelas Iswan, apabila perantau banyak pulang, maka masyarakat atau keluarga di kampung akan melebihkan membeli daging untuk dikonsumsi saat lebaran bahkan ada yang dibawa ke rantau.

Soal harga, Iswan menyebutkan, harga daging sapi biasanya sekitar Rp120.000/kilogram, naik menjadi Rp130.000 sampai Rp140.000/kilogram. “Ini berdasarkan pantauan kita di pasar tradisional Tanjung Raya dan Lubuk Basung,” jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya akan terus memantau harga daging ke sejumlah pasar tradisional, agar harga daging tetap stabil.(HP-002)