MSI dan PWI Sumbar Perjuangkan Adinegoro Menjadi Pahlawan Nasional

HALOPADANG.ID – Masyarakat Sejarawan Indonesia(MSI) Cabang Sumbar, melakukan pertemuan dengan jajaran Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Barat untuk membahas soal perjuangan Adinegoro menjadi Pahlawan Nasional .

Perjuangan itu dilakukan, karena nama Adinogoro setiap tahun dijadikan sebagai penghargaan prestisius; Anugerah Adinegoro bagi karya jurnalistik bernas dan berkualitas yang dinilai oleh dewan juri setiap peringatan Hari Pers Nasional/HPN.

“Adinegoro putra asal Sawahlunto, Sijunjung, Sumbar dikenal sebagai pejuang dan tokoh pergerakan serta dianggap pantas meraih gelar Pahlawan Nasional . Mohon doa dan dukungan semua pihak terkait,” kata Ketua MSI Cabang Sumbar Dr Wannofri Samry, M.Hum didampingi humasnya Emil Mahmud melalaui relisnya.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Ketua PWI Provinsi Sumbar Heranof Firdaus serta Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sumbar Basril Basyar di Sekretariat PWI Provinsi Sumbar. Pertemuan itu digelar di Kantor PWI Sumbar Jalan Bagindo Aziz Chan Kota Padang.

Adinegoro Djamaluddin Adinegoro , terkadang dieja Adi Negoro gelar Datuak Maradjo Sutan adalah sastrawan dan wartawan kawakan Indonesia. Ia berpendidikan STOVIA dan pernah memperdalam pengetahuan mengenai jurnalistik, geografi, kartografi, dan geopolitik di Jerman dan Belanda.

Jamaluddin Adinegoro lahir 14 Agustus 1904, Kota Sawahlunto dan meninggal 8 Januari 1967 di Jakarta. Hari lahir Adinegoro ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional.
Adinegoro mengenyam pendidikan di School tot Opleiding van Indische Artsen. Dari hasil perkawinannya dengan Alidas yang berasal dari Sulik Aia, X Koto Diateh, Solok, Sumatra Barat, lahirlah seorang anak bernama Adiwarsita Adinegoro yang pernah menjabat Dirut PLN.

Nama aslinya sebenarnya bukan Adinegoro , melainkan Djamaluddin gelar Datuk Maradjo Sutan. Ia adalah adik sastrawan dan pejuang Muhammad Yamin. (HP-002)