Setelah Ekspor Manggis ke China, Kini Sumbar Ekspor Jengkol ke Jepang

Jengkol siap eksport yang telah melewati proses pemeriksaan di Balai Karantina. IST/balaikarantina.org

HALOPADANG.ID — Hasil pertanian asal Sumatera Barat kembali diminati di Luar Negeri. Setelah sukses mengekspor 33 ton manggis asal Sumatera Barat ke Guangzhou, China, kini giliran jengkol (Archidendron Pauciflorum) yang diekspor.

Pelaksanaan dua kegiatan ini berlangsung pada Februari 2021 ini juga. Ekspor Manggis sebanyak 33 ton itu berlangsung pada Rabu (3/2/2021) dan diangkut langsung dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menggunakan penerbangan cargo oleh Garuda.

“Ini bentuk komitmen Garuda Indonesia dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi khususnya melalui penyediaan aksesibilitas layanan penerbangan dalam memfasilitasi peningkatan daya saing produk ekspor nasional khususnya hasil pertanian masyarakat lokal,”kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam situs resmi garuda.

Manggis tersebut diterbangkan dengan penerbangan GA 8960 yang dioperasikan oleh armada A330-300 dengan daya angkut mencapai 40 ton pada setiap penerbangannya. Penerbangan charter kargo tersebut, diberangkatkan dari Bandar Udara Internasional Minangkabau, pada pukul 09.05 WIB dan tiba pada pukul 14.45 waktu setempat di Guangzhou, China.

Lalu, kini giliran komoditas jengkol yang diminati. Balai Karantina menyebutkan jengkol asal sejumlah daerah di Sumbar sudah memenuhi persyaratan untuk dieksport ke Jepang.

Jengkol atau Archidendron Pauciflorum adalah komoditas asal sub sektor hortikultura yang banyak ditanam petani di Sumatera Barat, seperti dirilis detik.com. Dengan dukungan Ditjen Teknis Hortikultura dan Dinas Pertanian serta kerjasama pelaku usaha dan petani, budidaya tanaman ini mampu menghasilkan panen tidak saja dengan jumlah yang besar namun juga dengan kualitas yang baik.

Di bulan kedua tahun 2021, tercatat sebanyak 100 Kg jengkol tujuan Tokyo, Jepang, telah melewati sertifikasi karantina pertanian. (HP-001)