Ide  

Ruang Milenial: UKM di Kabupaten Solok Harus Dibangkitkan Kembali

Salistio S.E Founder Ruang Milenial dan Sekwil II ISMEI

HALOPADANG.ID — Tiga program dalam penanggulangan Covid-19 yang disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ialah penangangan saat pasca Covid, pemberian bantuan sosial masyarakat, pemberian stimulus ekonomi dalam bentuk bantuan modal dan stimulus pelatihan bagi usaha kecil menengah  (UKM) dan sektor usaha lain terdampak.

Untuk poin satu dan dua kita cukup mengapresiasi kerja keras pemerintah, namun dalam hal ini poin ke tiga sampai hari ini masih dinanti oleh UKM dan sektor usaha terdampak. Pemerintah daerah Kabupaten/Kota selaku pemerintahan di bawah Gubernur tentu sudah mendapat informasi soal ini, namun untuk mekanismenya belum pernah dipublikasikan secara umum.

Di Kabupaten Solok, Dinas koperasi, Perdagangan dan UKM mencatat sebanyak 2.782 Usaha Kecil Menengah merugi sebagai dampak dari Wabah Covid-19. Hal itu di akui langsung oleh kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, dan UKM Kabupaten Solok Eva Nasril.

Terkait masalah tersebut, Salistio selaku pendiri Ruang Milenial, saat ditemui di Nagari Cupak pada Jumat (21/8/2020) berpendapat agar program stimulus Pemprov atau Pemda jangan hanya sebagai alat pembangun narasi politik menenangkan masyarakat saja. Menurutnya, kalau memang ada program tersebut sebaiknya segera dipublikasikan dengan jelas mulai dari prosedur administasi, syarat, regulasi, sampai mekanisme eksekusi, agar UKM terdampak dapat mengakes dan mendapatkan program tersebut.

“Dari 2.782 Usaha Kecil Menengah yang ada, kami sudah mendata beberapa usaha, sampai hari ini belum ada sosialisasi dari pemerintah untuk bagaimana cara bertahan, bahkan tawaran bantuan,” Ungkapnya.

Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai  sekretaris wilayah  II ISMEI tersebut berharap adanya dana stimulus untuk pengembalian ekonomi, pelatihan untuk UKM segera dilaksanakan secara merata.

“Terutama di Kabupaten Solok, baiknya tim Dinas Koperasi, Perdagangan, dan UKM Kabupaten Solok juga punya kurikulum sendiri. Terkait pelaksanaan hal tersebut, kurikulum tersebut mulai dari penguasa teknologi komputer, internet, design grafis, metode pasar, regulasi dan izin pemerintah” lanjut Salistio.

Menurutnya, dengan hidupnya  UKM dan usaha jenis lain tentu akan menambah APBD daerah dan menjadikan Kabupaten Solok sebagai kabupaten yang maju dan mandiri menuju kehidupan masyarakat yang madani sesuai dengan visi kabupaten solok saat ini. (*)