Wisata Dibuka, Pengawasan Orang Asing di Kepulauan Mentawai Diperketat

wisatawan
Ilustrasi bandara

HALOPADANG.ID — Seiring dengan telah dibukanya kembali wisata khususnya untuk wisatawan mancanegara di Kabupaten Kepulauan Mentawai, pemerintah dan stakeholder terkait akan memperketat pengawan orang asing yang masuk ke Mentawai.

Dikawatirkan ada wisatawan yang masuk ke Mentawai menggunakan akses laut dari bali langsung masuk ke Mentawai tanpa melewati bandara dan Pelabuhan Padang, sehingga keberadaan orang asing tersebut tidak terdata dalam jumlah kunjungan wisatan mancanegara.

Untuk itu Danlamtamal II Padang Laksamana Pertama TNI Dafit Santoso beserta Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat Nazwir melakukan monitoring ke Kepulauan Mentawai untuk mengetahui perkembangan destinasi wisata di Daerah yang dijuluki sebagai Bumi Sikerei tersebut.

“Kunjungan sekarang ini fokus pada pemantauan orang asing, jadi kita bersama Kesbangpol melihat dan memantau seperti apa kondisinya, karena sekarang wisatawan telah dibuka, sebetulnya pemantauan harus dilakukan secara bersama-sama termasuk wartawan juga mata kita untuk memantau keberadaan orang asing, ” Kata Dafit Jendral bintang satu tersebut kepada wartawan saat berkunjung ke Mentawai yang kedua kalinya, Rabu (19/08).

Sementara itu di tempat yang sama Kepala Bakesbangpol Provinsi Sumatera Barat Nazwir menyebutkan bahwa selama ini diyakini ada kapal yang masuk mentawai tidak melewati padang, yang mana wisatawan menggunakan kapal dari pelabuhan daerah lain langsung ke Mentawai.

Ia menyebutkan saat ini Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Sumatera Barat telah membuka kembali wisata, hal itu untuk membangkitkan kembali ekonomi yang selama beberapa bulan terakhir terpuruk akibat dari penyebaran virus corona.

“Sekarang ini kan situasi Covid-19, nah biar ekonomi ini tetap jalan di Sumatera Barat, beberapa destinasi wisata kan sudah dibuka, jadi di Mentawai agak berbeda di sini banyak dikunjungi oleh orang asing, Kemudian kita ingin tahu juga, bagaimana perkembangan destinasi wisata yang dikunjungi oleh orang asing, ” tukasnya.

Untuk itu kata dia pihaknya datang ke Mentawai untuk mendapatkan data informasi terkait kunjungan wisatawan, seberapa banyak kunjungan wisatawan asing tersebut, lalu bagaimana bentuk kunjungannya, Apakah dia melalui bandara atau melalui kapal, yang mana pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada 60 kapal pesiar pernah masuk ke Mentawai dan menyebarkan di beberapa titik ombak selancar.

“Jadi di kita mendapatkan informasi bahwa kunjungan kapal ke Mentawai, mencapai 60 kapal, ada yang langsung dari bali atau pelabuhan lain di luar sumbar, nah kalau dia tidak masuk darat lalu tidak ada untungnya untuk daerah kita atau tidak ada kontribusinya, nah untuk itu karena yang lebih tauh wilayah laut ada pak Danlamtamal sama-sama kita monitoring, ” paparnya.

Sementara itu masih di tempat yang sama Wakil Bupati Kepulauan Kortanius Sabeleake menyebutkan hal senada yang mana keberadaan orang asing yang datang menggunakan kapal kurang terpantau, dikarenakan luas wilayah dan kurangnya tenaga pengawas.

“Kita di Mentawai memiliki wilayah yang luas dan terdapat 90 titik spot surfing, lalu kalau masing-masing titik surfing ada 1 orang, maka ada 90 orang asing, itu tidak akan kelihatan beda kalau dia berkumpul pada satu titik destinasi akan kelihatan ramai, bayangkan jika masing-masing titik ada 10 orang saja, kalau menggunakan kapal sulit terpantau, ” tuturnya.

Ia menyebutkan saat ini pergerakan Tim Pengawasan Orang Asing (Pora) Kabupaten Kepulauan Mentawai belum maksimal, lantaran yang diawasi adalah tamu mancanegara, perlu kehati-hatian, karena sedikit saja ada masalah isunya sampai nasional bahkan internasional, untuk itu Ia berharap ada petugas Imigrasi yang ikut dalam kegiatan Tim Pora Mentawai.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Danlamtamal II Padang Kolonel Laut Yulianus Arinando, Kaset Lamtamal II Padang Ķapten Laut J. Hendrik, ADC Danlamtamal II Padang Sertu Etk Wandy Appangallo, Danlanal Mentawai Letkol Laut Anis Munandar, Kabid Kewaspadaan Kesbangpol Sumbar A.H Arslan, Kasubbid Penaganan Konflik Gema Bermana, Kasubbid PAM dan Waspadnas Weni Evalia dan JFU Tita Shania. (X-01).