Ahli Bantah Corona sebagai Sebuah Konspirasi

Petugas medis berpakaian pelindung menangani pasien virus corona Covid 19 baru di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit yang ditunjuk di Wuhan, provinsi Hubei, Cina (REUTERS)

HALOPADANG.ID — Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT Bio Farma sekaligus Peneliti Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Neni Nurainy membantah pandemi Covid-19 sebagai sebuah konspirasi. Sebab pandemi dan epidemi merupakan sebuah peristiwa kedaruratan kesehatan yang terus berulang dan mempunyai rekam data ilmiah.

“Pandemi Covid-19 bukanlah suatu konspirasi. Jadi, kita lihat kejadian pandemi epidemi itu terus berulang, sehingga kita harus siap. Data ilmiah WHO menyatakan penyakit epidemic sudah menjadi perhatian dunia,” kata dia dalam webinar yang digagas oleh Katadata, Jumat (14/8).

Neni mengatakan, persoalan kesehatan atas Covid-19 bukanlah suatu hal yang baru terjadi di masyarakat global. Mengingat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis daftar R n D Blueprint tentang penyakit epidemic yang diprioritaskan dapat menyebabkan pandemi di kemudian hari.

Seperti, pandemi SARS pada tahun 2003 lalu yang diakibatkan oleh munculnya virus corona SARS-CoV. Lalu, pada tahun 2012 kembali terjadi epidemi dari virus corona jenis baru yakni MERS-CoV.

Selain itu, dunia juga pernah mengalami persoalan beberapa kejadian pandemi lainnya. Semisal pandemi Flu H5N1 (flu burung) tahun 2004, pandemi Flu H1N1 (flu babi) tahun 2009, pandemi Ebola tahun 2014, dan terbaru pandemi Covid-19.

“Sekali lagi, kita lihat kejadian pandemi dan epidemic ini bagian sejarah yang terus berulang. Jadi kita harus siap ini bukan konspirasi,” tutupnya.

Berikut daftar 10 penyakit epidemic yang telah memicu pandemi oleh WHO :

1. Crimean-congo hermorrhagis fever

2.Ebola viral disease

3. Marburg viral disease

4. Lassa fever

5. MERS

6. SARS

7. Nipah dan Henipaviral

8. Rift valley fever

9. Zika disease

10. Disiase X