Sebelum Ditangkap, Pelaku Fetish Pocong ‘Gilang Bungkus’ Bersembunyi di Rumah Saudara

Kolase foto Gilang Bungkus, pelaku fetish pocong

HALOPADANG.ID — Sejak kasusnya mencuat di media sosial (Medsos) Gilang Fetish Jarik Unair rupanya cukup tertekan. Ia bahkan diketahui tidak tinggal di rumahnya sendiri dan bersembunyi ke rumah keluarganya yang lain.

Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti mengatakan, sejak kasusnya mencuat beberapa waktu lalu, pihaknya sudah berupaya membantu Polrestabes Surabaya memonitor keberadaan tersangka.

“Kita sudah memonitor kasus tersebut. Dan yang bersangkutan diketahui tidak berada di rumah sesuai alamat KTP nya,” ujarnya dilansir Merdeka.com, Jumat (7/8/2020).

Pihaknya bergerak cepat melacak keberadaan Gilang saat Polrestabes Surabaya meminta bantuan. Alhasil, Gilang yang diketahui beralamat KTP di Desa Terusan Mulya, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, tidak berada di rumahnya.

“Saat itu yang bersangkutan tidak ada di rumahnya,” ujar dia.

Pelacakan yang dilakukan polisi membuahkan hasil. Gilang diketahui berada di salah satu rumah saudaranya yang ada di Jalan Cilik Riwut Gang 6 Handel Selamat, Kelurahan Selat Dalam, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Dengan cara yang persuasif, polisi akhirnya dapat mengamankan Gilang tanpa perlawanan.

“Dia akhirnya dapat diamankan di rumah saudaranya, pada Kamis sekitar pukul 16.00 Wib,” tegasnya.

Selanjutnya, proses hukum terhadap Gilang Fetish ini pun diserahkannya pada Polrestabes Surabaya. Sebelum diterbangkan ke Surabaya, Gilang sempat di rapid test dengan hasil non reaktif.

Sebelumnya, jagat dunia maya diramaikan dengan fenomena “fetish jarik” yang dilakukan oleh seorang mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pasalnya, fenomena fetish jarik tersebut kabarnya dibarengi dengan adanya aksi pelecehan seksual oleh sang pelaku dengan berkedok untuk riset terhadap para korbannya yang juga para mahasiswa.

Topik fetish jarik ini sendiri sempat trending di twitter setelah diunggah oleh akun @m_fikris dengan judul Fetish Kain Jarik. Akun yang mengaku menjadi salah satu korban ini menceritakan aksi pelaku dengan modus meminta bantuan untuk penelitian tugas akhir yang bertemakan bungkus membungkus.

Namun, dari cuitan ini justru muncul akun-akun lain yang mengaku mengalami hal yang sama dari pelaku. Mereka pun saling bercerita terkait dengan pengalaman korban fetish jarik tersebut.

Gilang sendiri kini telah dinyatakan dipecat oleh Unair melalui keputusan Rektor. Pemecatan Gilang dilakukan setelah melalui sidang etik yang digelar oleh Fakultas Ilmu Budaya.