Pessel Punya Tiga Kampus Nagari

kampus
Bupati Hendrajoni beserta Kepala OPD terkait saat melakukan peluncuran 15 kampus nagari di Provinsi Sumatera Barat, secara daring (dalam jaringan), bersama Menteri Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) diwakili staf khusus menteri, Nasrun Anhar.

HALOPADANG.ID–Menteri Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) diwakili staf khusus menteri, Nasrun Anhar, melakukan peluncuran 15 kampus nagari di Provinsi Sumatera Barat, secara daring (dalam jaringan). Dari 15 nagari di Sumbar tersebut, tiga diantaranya berada di Kabupaten Pesisir Selatan.

Diketahui, kampus nagari adalah kelompok belajar daring yang terdiri dari mahasiswa pada suatu desa atau nagari. Disebut kampus nagari, karena tempat dan akses internetnya disediakan secara gratis oleh pemerintah nagari setempat, begitupun dengan mahasiswa atau pelajarnya.

Untuk Pesisir Selatan, program kampus nagari digagas oleh Nagari Development Center (NDC) UNAND Padang, bekerjasama dengan sejumlah pemerintah nagari di Sumbar.

“Ketiga kampus nagari di Pessel berada di Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang, Nagari Pasir Binjai dan Sungai Pulai, Kecamatan Silaut,” ucap Bupati Hendrajoni di Painan, usai mengikuti peluncuran kampus nagari secara daring oleh pejabat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Senin (3/8).

Pada kesempatan itu, Bupati Hendrajoni berjanji bakal mengupayakan seluruh nagari di daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu, memiliki kampus nagari dengan terus melengkapi sarana dan prasarana pendukung.

“Pembentukan kampus nagari sangat dibutuhkan di Pessel. Sebab, kita tidak tahu kapan wabah virus corona ini akan berakhir,” katanya.

Ia menyebutkan, belajar secara mandiri atau dirumah saja tanpa memanfaatkan keberadaan kampus nagari, bakal menyedot biaya tambahan untuk membeli paket internet. Sehingga para orangtua sering mengeluhkan hal tersebut.

“Sebanyak tiga nagari di Pessel yang telah memiliki kampus nagari, setidaknya terdapat 100 mahasiswa yang memanfaatkan jaringan internet di daerah setempat. Hal ini tentu sangat membantu para orangtua dalam biaya paket data,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Nagari Development Center (NDC) Universitas Andalas (UNAND) Dr Ir Feri Arlius yang turut mengikuti peluncuran kampus nagari tersebut mengatakan, ide menciptakan program kampus nagari berawal dari keprihatinannya melihat sejumlah mahasiswa di Sumatera Barat, yang tidak bisa mengikuti perkuliahan tatap muka akibat pandemi Covid-19.

“Ya, berawal dari sana muncul sebuah gagasan kami untuk mendirikan kampus nagari yang diyakini dapat menunjang proses perkuliahan dengan biaya murah, namun sangat efektif,” tuturnya.

Bahkan, kata dia, selain memudahkan proses belajar mahasiswa, keberadaan kampus nagari juga diklaim memiliki beberapa manfaat seperti membantu nagari keluar dari status terisolir.

“Setidaknya ada sekitar 1.184 mahasiswa yang belajar di 15 kampus nagari saat ini,” katanya.

Menurutnya, jika dihitung biaya belajar mahasiswa secara online tanpa dibantu kampus nagari, maka per orang harus mengeluarkan biaya paket data satu semester Rp395.000. Dengan keberadaan kampus nagari pada masing-masing kecamatan atau daerah mampu menghemat biaya satu semester Rp395 juta.

Pemerintah pusat melalui staf khusus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Nasrun Anhar, memberikan apresiasi atas program kampus nagari yang digagas oleh Nagari Development Center (NDC) UNAND Padang, yang telah bekerjasama dengan sejumlah pemerintah nagari di Sumbar. (G-01)

Foto, Bupati Hendrajoni beserta Kepala OPD terkait saat melakukan peluncuran 15 kampus nagari di Provinsi Sumatera Barat, secara daring (dalam jaringan), bersama Menteri Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) diwakili staf khusus menteri, Nasrun Anhar.