Jokowi Beli Sapi Bernama Adang dari Kota Solok Senilai Rp72 Juta

kurban
Sapi jenis Limosin yang dibeli Jokowi dari Kota Solok, Rabu (29/7).

HALOPADANG.ID–Menjelang Iduladha, sudah menjadi kegiatan rutin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ikut kurban, termasuk di Sumatera Barat. Tahun ini, Jokowi melalui Sekretariat Negara membeli sapi jenis Limosin dari Kota Solok yang sudah diseleksi oleh Tim Teknis Dinas Peternakan Sumbar.

Sapi yang terpilih ini diberi nama Adang oleh sang pemilik. Sapi besar berwarna coklat itu mempunyai berat 1,1 ton.

Sapi milik Heridikson di Kelurahan KTK itu dipilih sebagai bantuan kemasyarakatan Presiden Jokowi, lantaran dinilai paling memenuhi syarat. Sapi asal kota penghasil beras itu mengalahkan sapi unggul lainnya dari daerah Padang Panjang dan Tanah Datar.

Sapi itu dibeli oleh Sekretariat Negara, dengan harga Rp72 juta (belum dipotong pajak).

Heridikson, mengatakan, sapi tersebut mulanya dibeli di pasar Muaro Paneh, Kabupaten Solok. Saat itu usia sapi diperkirakan baru 2 tahun lebih, dilihat dari kondisi gigi. Berat awal ditaksir hanya sekitar 600 Kilogram.

“Sapi ini saya beli di Pasar Muaro paneh, Kabupaten Solok, saat itu kondisinya memang sangat kurus, kemudian dipelihara sekitar 20 bulan lamanya,” ujarnya, Rabu (29/7).

Untuk pakan, Heridikson memanfaatkan hijauan berupa jerami padi yang sangat berlimpah di kota Solok. Kemudian ditambah dengan ampas tahu, yang berasal dari pabrik miliknya sendiri. Ditambah vitamin dan lainnya.

Namun ada yang unik dari cara memelihara sapi yang dilakukan Heridikson, setiap sapi yang dipeliharanya diberi nama. Hal tersebut ditujukan memperkuat hubungan antara pemilik dan ternak.

“Memang saya beri nama, yang ini (kurban presiden), namanya Adang, dengan diberi nama, saya akan merasa dekat dan lebih sayang dan ikhlas dalam memelihara ternak yang dimiliki,” sebutnya.

Sementara itu, sekretaris dinas peternakan Sumatra Barat, M.Kamil mengatakan, terpilihnya sapi milik peternak kota Solok telah melalui seleksi yang cukup ketat. Survey dilakukan di tiga daerah. Kota Solok, Tanah Datar dan Padang Panjang.

“Dari seleksi yang dilakukan oleh tim teknis kami, pilihan jatuh pada sapi milik peternak Kota Solok,” ungkapnya saat supervisi terakhir persiapan transportasi di kelurahan KTK, Kota Solok.

Syarat utama hewan kurban yang diminta presiden yakni harus dipastikan sehat, performance bagus dan beratnya maksimal. Pihak sekretariat negara meminta untuk memilih sapi kurban terbaik di provinsi untuk dijadikan kurban.

“Selain itu, kriterianya harus Sapi terbaik di Provinsi Sumatra Barat, dan yang terpenting harus merupakan sapi miliki peternak, bukan dari perusahaan,” terangnya.

Rencanya, sapi kurban presiden akan diserahkan langsung oleh Gubernur kepada Pengurus Masjid dan dipotong pada Sabtu, (1/8) di Masjid Raya Sumbar.

Daging sapi akan dibagikan oleh panitia kurban pada masyarakat sekitar, panti asuhan, pondok pesantren, dan warga di daerah sudut kota Padang yang minim pemotongan kurban di daerah tersebut. Diperkirakan, dari sapi kurban presiden, bisa menghasilkan 750 paket daging kurban. (P-01)