Menteri ATR: Semakin Miskin Orang Tinggalnya Makin Jauh dari Jakarta

Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan Djalil

HALOPADANG.ID — Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil mengungkapkan keinginannya membangun lebih banyak rumah rakyat di dalam kota. Menurutnya, saat ini semakin rendah pendapatan orang, semakin jauh tinggalnya dari pusat kota.

Saat ini kota berkembang ke segala arah, tapi justru membuat banyak pekerja yang mencari uang di Jakarta harus tinggal di wilayah yang jauh dari Jakarta.

“Saya sekarang nih kalau ada tanah di kota-kota kalau bisa kita jadikan rumah rakyat. Bayangkan, semakin miskin orang itu tinggalnya makin jauh dari Jakarta. Kota berkembang itu ke segala arah, orang tinggal 3 jam dari Jakarta,” kata Sofyan dilansir detikcom, Senin (27/7/2020).

Menurutnya para pekerja ini sangat sedih, karena kekurangan waktu untuk berinteraksi dengan keluarganya sendiri. Bayangkan saja karena jauhnya tempat tinggal, membuat banyak orang berangkat saat pagi buta dan sampai di rumah larut malam.

“Betapa masyarakat kita sangat sedih, berangkat dari rumah jam 5 pagi sampai rumah lagi jam 10 malam, kapan berasosiasi dengan anak dan istrinya,” ungkap Sofyan.

Dia mengatakan, justru kota di belahan dunia lain, makin kaya masyarakat akan memilih tinggal di luar kota. Pemerintah hanya butuh untuk membuat akses komuter yang bisa digunakan.

“Di kota lain, orang kaya yang biasanya di luar kota, karena mereka mampu commute. Kita bikinkan jalan bagus,” ujar Sofyan.

Sementara itu, harusnya makin miskin masyarakat harus bisa tinggal di dalam kota. Menurut Sofyan, hal itu bisa terjadi apabila banyak tanah tersedia di dalam kota, pemerintah hanya tinggal membuat rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Orang miskin masuk ke dalam kota, itu bisa terjadi kalau kita punya tanah. Bisa bangun rumah ke atas supaya kota bisa jadi makin tertib,” sebut Sofyan.

Sofyan juga mengeluh soal penataan kota besar di Indonesia yang kurang memiliki taman. Hal ini menunjukkan bahwa kota tidak ramah kepada masyarakatnya.

“Bayangkan kota-kota di Indonesia ini sangat tidak friendly. Tidak ada taman, di luar negeri ke mana kita pergi ada taman-taman, anak bisa bermain, orang tua bisa jogging. Di Indonesia nggak ada, anak malah main di gang,” keluh Sofyan.