Gunakan Hadits Rasul dalam Pidato, Capres AS Joe Biden Janjikan Muslim Masuk dalam Kabinetnya

HALOPADANG.ID — Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengutip hadits Nabi Muhammad S.A.W., dalam pidato di depan konferensi virtual yang digelar organisasi persatuan Muslim terbesar di AS, Emgage Action, dalam rangka mencari dukungan.

Biden mulanya mengajak para pemilih Muslim di AS untuk mendukungnya supaya bisa melepaskan tekanan kepada kelompok pemeluk agama minoritas dari kezaliman pemerintahan Presiden Donald Trump.

“Sebuah hadits dari Nabi Muhammad S.A.W., memerintahkan, ‘Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak sanggup lakukan dengan lisanmu. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatimu’,” kata Biden dalam pidato tersebut. 

“Kita tidak bisa lagi membiarkan Trump berkuasa selama empat tahun ke depan. Komunitas Muslim Amerika harus bersatu untuk mengumpulkan dukungan dan memastikan suara kalian terwakili,” kata Biden, seperti dilansir The National, Rabu (22/7/2020)

Di dalam pidato itu, Biden mengkritik kebijakan pemerintahan Trump yang melarang penduduk dari tujuh negara mayoritas Muslim pada 2017 berkunjung ke AS. Dalih Trump menerapkan kebijakan itu adalah untuk keamanan nasional.

Biden menjanjikan akan memberikan perubahan supaya pemerintah AS lebih ramah dengan umat Muslim jika dia terpilih. Dia juga berjanji akan mencabut kebijakan pelarangan itu di hari pertama menjabat jika lolos ke Gedung Putih.

“Komunitas Muslim yang pertama merasakan serangan Trump lewat larangan kunjungan, seperti yang dirasakan oleh komunitas kulit hitam dan lainnya di negara ini. Donald Trump menyulut api kebencian di seluruh penjuru negara ini melalui ucapannya, kebijakannya, janjinya dan niatnya,” ujar Biden.

“Di masa pemerintahannya kita melihat peningkatan sikap Islamofobia,” lanjut Biden.

Selain menggunakan hadits nabi pada konferensi virtual tersebut, Biden juga berjanji akan menempatkan Muslim dalam jajaran kabinetnya.

Sejauh ini Biden dinilai menjadi pesaing paling berat bagi Trump yang merupakan petahana. Dalam beberapa jajak pendapat, tingkat popularitas Biden juga dilaporkan melampaui Trump.

Keduanya juga saling melontarkan kritik di ajang kampanye masing-masing.

Pilpres AS direncanakan bakal digelar pada 3 November mendatang. Sampai saat ini tercatat ada tiga kandidat dalam pilpres AS yakni Biden, Trump dan Jo Jorgensen.(*)