Langgai, Daerah Terisolir di Pesisir Selatan Hanya karena Jalan Tidak Memadai

HALOPADANG.ID — Langgai, nama ini barangkali belum begitu familiar oleh sebagian besar kita. Perkampungan ini berada Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

Dari pusat daerah terdekat, butuh waktu 3 jam untuk mencapai Langgai hanya untuk melewati 29 kilometer jalan. Jalan sepanjang 29 kilometer yang ditempuh hanya baru 8 (delapan) kilometer yang sudah teraspal, selebih adalah jalan penuh batu dan berliku. Itupun harus melewati dua jembatan gantung yang sudah lapuk.

Perjalanan sedikit melelahkan itu dirasakan oleh wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit ketika mengunjungi Langgai, dalam rangka meninjau infrastruktur di daerah terisolir tersebut.

Ya, Langgai terisolir hanya karena kondisi jalan yang jauh dari kata memadai.

“Daerah ini hanya terisolir karena persoalan infrastruktur jalan, ini sangat prihatin sekali dimana penduduk sini yang rata-rata petani sehingga hasil panen belum bisa semuanya dibawa keluar,” ujar Wagub Sumbar saat sampai di kampung Langgai.

Jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan membuat warga Langgai, kesulitan akses jalan. Mereka mengeluhkan kondisi jalan dan jembatan rusak, akibatnya produksi hasil gambirnya susah untuk dibawa keluar untuk dipasarkan.

Nasrul berharap dapat segera menyelesaikan pembangunan jalan dan membenahi kondisi jembatan yang hingga kini sangat mengganggu hilir mudik masyarakat luas.

“Karena musibah virus corona ini maka kegiatan pembangunan infrastruktur jalan sementara ditunda, dan ini juga sesuai arahan bapak Gubernur Sumbar untuk fokus pada penanganan dan penuntasan kasus virus corona di Sumbar,” ungkap Nasrul Abit.

Lebih lanjut dikatakannya, sejak awal tahun anggaran 2020 telah mulai dilakukan lelang pembangunan infrastruktur jalan. Bahkan telah dilakukan survei lapangan untuk dilakukan proses pelelangan.

Namun, karena ada musibah virus corona mau tidak mau harus mementingkan penganan musibah dulu. Apa lagi musibah ini bukan musibah biasa yang juga berhubungan dengan hidup masyarakat,ucapnya.

“Mudah-mudahan kalau nanti sudah normal, progres akan kita lanjutkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumbar Fathol Bari mengatakan, sebenarnya pembangunan ini sudah mulai tahun kemaren, terlihat sudah ada butment kerangka jembatan.

“Rencananya jembatan gantung itu akan kita ganti dengan jembatan rangka, namun karena virus corona anggaran itu dialihkan penanganan Covid-19 di Sumbar,” sebut Fathol.

Kadis PUPR Sumbar berharap tahun berikutnya akan dianggarkan kembali dan ia menargetkan akhir tahun 2021 pembangunan jembatan bisa terlaksana dan bisa digunakan oleh masyarakat Langgai.

“Mudah-mudahan akhir tahun 2021 pembangunan jembatan sudah selesai. Kemudian untuk jalan masih dalam pembahasan, namun kita tetap menganggarkannya,” jelasnya.

Untuk pembangunan jalan rencananya akan dianggarkan sebanyak 15 milyar. Sepanjang 29 kilometer akan di aspal.