Padang Pariaman Targetkan Tak Ada Lagi Buang Air di Sembarang Tempat

Padang Pariaman menargetkan zero buang air besar sembarangan sampai 2024

HALOPADANG.ID — Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) mengadakan Iven pembelajaran program kemitraan suara untuk perubahan peningkatan akses Sanitasi sampai 2024 pada Kamis (9/7/2020).

Asisten Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Hj. Netty Warni, mewakili Bupati Padang Pariaman membuka acara Event Learning Program V4CP serta Upaya Pemda Untuk Meningkatkan Akses Sanitasi sampai 2024 di Aula Bappelitbangda.

“Kami menargetkan Padang Pariaman zero buang air besar sembarangan sampai 2024,” Ujar Netty Warni Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah Padang Pariaman.

Ia menambahkan, untuk mewujudkan Kabupaten Open Defication Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS), maka semua elemen harus menjadi agen perubahan ODF tanpa kecuali bagi dirinya sendiri serta lingkungan. Sebab kalau satu rumah sudah ODF maka akan lebih mudah mewujudkannya di tingkat Korong, Nagari, Kecamatan sampai Kabupaten.

ODF sendiri adalah salah satu dari 5 pilar untuk mewujudkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum-Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT) dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT).

Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat (LP2M), Ramadaniati sebagai penyelenggara acara juga menegaskan bahwa Sinergitas dan Kolaborasi harus dikuatkan untuk mewujudkan daerah kita Padang Pariaman sebagai Kabupaten ODF.

“Untuk mewujudkan Stop BABS serta 5 pilar STBM kita harus melibatkan semua pihak seperti PKK dan organisasi wanita lainnya, Baznas, akademisi dan dinas pendidikan, tokoh masyarakat dan agama mulai tingkat Korong sampai Kabupaten, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah maupun Kecamatan, para pemuda maupun unsur BUMN/BUMD seperti PDAM. Saya ulangi, semua level, semua pihak semua kalangan masyarakat harus punya peran dan keterlibatan untuk peningkatan STBM ini,” Ujar Ramadhaniati.

Lebih lanjut, Ramadaniati menjelaskan bahwa tahun ini adalah tahun terakhir dari pelaksanaan rencana kerja LP2M atas dukungan Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Belanda, sehingga dia mengharapkan semua unsur pimpinan dan jajaran OPD terkait di Padang Pariaman juga terus melaksanakan program kerja berkelanjutan untuk mendukung terwujudnya Padang Pariaman bebas ODF sebelum 2024.