Namanya Ditulis ‘ISIS’ di Gelas, Wanita Muslim Gugat Barista Starbucks

Ilustrasi Starbucks

HALOPADANG.ID — Seorang perempuan Muslim mengajukan tuntutan diskriminasi terhadap Starbucks Midway Target setelah seorang barista di sebuah gerai Starbucks di Minnesota menulis ‘ISIS’ pada gelas kopinya sebagai pengganti namanya.

“Waktu saya pertama kali menerima minuman itu, saya terkejut bahwa di zaman sekarang ini, sesuatu seperti ini bisa ditulis,” kata perempuan 19 tahun itu yang bernama Aishah pada konferensi pers, Senin, dikutip dari TIME, Kamis (9/7).

“Kata yang tertulis di minuman itu adalah kata yang menghancurkan reputasi muslim di seluruh dunia,” lanjutnya.

Aishah mengatakan, saat memesan minuman dia berulang kali menyebutkan namanya ke barista tersebut. Sementara barista itu mengklaim salah dengar nama pelanggannya. Namun menurut Aishah, barista itu tak mungkin salah dengar.

Aishah kemudian melaporkan hal itu ke supervisor barista, dan dia mendapat jawaban “kadang-kadang kesalahan memang terjadi.”

Dalam sebuah pernyataan surel yang dikirimkan ke CNN pada Senin, Target mengatakan mereka “percaya bahwa (nama yang tertulis) bukanlah tindakan yang disengaja melainkan kesalahan yang disesalkan”. Target tidak segera menanggapi permintaan TIME mengomentari hal ini.

Aishah mengatakan, dia diberikan voucher Starbucks seharga USD 25 dan minuman baru, tetapi kemudian dikawal keluar dari toko oleh petugas keamanan.

Saat ini Aishah diwakili Dewan Hubungan Islam-Amerika Minnesota (CAIR-MN) yang mengajukan tuntutan pada 6 Juli ke Departemen Hak Asasi Manusia Minnesota. Insiden itu dinilai melanggar Undang-Undang Hak Asasi Manusia Minnesota, yang memberikan hak bagi warga untuk menikmati ruang publik secara penuh dan setara.

Pada konferensi pers Senin, Direktur Eksekutif CAIR-MN, Jaylani Hussein mengatakan kelompok advokasi tidak akan menyerukan boikot terhadap Target pada saat ini tetapi mereka akan melakukan apapun dan semua opsi termasuk unjuk rasa di depan Starbucks di seluruh AS.

CAIR-MN menuntut agar karyawan Starbucks yang terlibat dalam insiden tersebut dipecat dan diberikan pelatihan tambahan.