Tarif Listrik Melonjak, Dirut PLN Cuma Bilang Gini

Direktur Utama PT PLN Persero Zulkifli Zaini

HALOPADANG.ID — Direktur Utama PT PLN Persero Zulkifli Zaini menyampaikan permohonan maaf bila pelayanan perusahaan setrum milik negara itu tidak sesuai ekspektasi di masa pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Zulkifli setelah dicecar anggota Komisi VII DPR RI terkait lonjakan tagihan listrik pelanggan saat pandemi Corona, dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno, Rabu (17/6).

“Dalam kesempatan ini, apabila ada pelayanan kami yang kurang sesuai ekspektasi pelanggan. Saya atas nama seluruh pegawai PLN menyampaikan permohonan maaf,” ucap Zulkifli.

Dikutip Halopadang.id dari Pojoksatu, Zulkifli menyampaikan informasi bahwa konsumsi listik rumah tangga secara umum di Indonesia memang naik, tetapi konsumsi listrik industri mengalami penurunan yang sangat besar, sehingga tidak meng-cover kenaikan dari konsumsi listrik rumah tangga.

Baca Juga :  Nobar Saat Timnas Kalahkan Vietnam, Presiden Jokowi Bersuka Cita Bersama Menteri dan Staf

Di sistem listrik Jawa-Bali, kata Zulkifli, di bulan Mei penurunan konsumsi listrik itu 15 persen dibandingkan dengan waktu yang lalu atau turun sekitar 3000MW.

Namun kenaikan listrik rumah tangga menurutnya tidak mengcover penurunan listrik industri.

Akibatnya, berdasarkan penghitungan PLN, pendapatan BUMN energi itu yang biasanya sekitar Rp25 Triliun per bulan, namun pada Mei kemarin hanya Rp22 Triliun. Kesimpulannya, keuangan PLN ikut terkena dampak sekitar Rp3 Triliun.

“Kami sangat bersimpati terhadap pelanggan kami yang tadi mengalami lonjakan tagihan. Tetapi mohon diketahui juga bahwa kondisi ini tidak hanya ke pelanggan, tetapi juga ke PLN sendiri yang akibat Covid-19 ini terkena penurunan demand listrik yang hampir 15 persen di sistem Jawa-Bali,” tambah Zulkifli.(002)

Baca Juga :  Nobar Saat Timnas Kalahkan Vietnam, Presiden Jokowi Bersuka Cita Bersama Menteri dan Staf